Banda Aceh, Aktual.com – Mahasiswa dan alumni Akademi Kesehatan (Akkes) Pemerintah Kabupaten Aceh Utara, mengawal rekomendasi yang dikeluarkan oleh DPRK Aceh Utara. Lima poin rekomendasi dewan yaitu meminta Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib (Cek Mad) mempertimbangkan opsi agar kampus itu bergabung ke Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Ristek Dikti).
Selain itu, agar bupati mengintruksikan ke manajemen Akkes agar menerima mahasiswa baru sembari menunggu peralihan dari Pemerintah Aceh Utara ke Kemenristek Dikti.
“Kami kawal rekomendasi dewan itu sampai tuntas. Prinsipnya, jangan sampai kampus tutup. Memalukan satu daerah menutup kampus, dan ini untuk kemaslahatan pendidikan di Aceh Utara,” kata koordinator kegiatan aksi Akkes Pemkab Aceh Utara, Ulul Azmi, Senin (8/5).
Dia menyebutkan, mahasiswa dan alumni terus mendorong agar Bupati Aceh Utara menggunakan nuraninya dan pro terhadap berdirinya pendidikan tinggi kesehatan di kawasan itu.
“Jangan bilang kalau jadi unit pelaksana teknis dinas (UPTD) itu bagian dari memperjuangkan pendidikan. Itu sama dengan menutup. Artinya, hanya dua tahun lagi menunggu mahasiswa tamat, maka tutuplah kampus itu,” kata Ulul.
Sebelumnya diberitakan kebijakan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara menjadikan Akkes menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) pada Dinas Kesehatan Aceh Utara menuai kontroversi. Mahasiswa dan alumni kampus itu beraksi dan meminta pemerintah membatalkan opsi itu. Bahkan, dua kali demonstrasi telah digelar di Lhokseumawe dan Banda Aceh.
Laporan Masriadi Sambo
Artikel ini ditulis oleh: