Jakarta, Aktual.co —Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Nasional menggelar aksi untuk mendesak Presiden Joko Widodo mencabut kembali kebijakanya menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, serta menurunkan harga sembako dan mencopot tiga nama menteri dalam kabinetnya yang di nilai menjadi dalang di balik kenaikan harga BBM bersubsidi, Selasa, 18, November, 2014. Ketiga  menteri yang di maksud adalah, Rini Soemarno, Sudirman Said, serta Sofyan Djalil.
Aksi unjuk rasa ini di awali dengan menggerudug kantor Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat, yang kemudian longmach menuju Istana Negara untuk bergabung dengan beberapa elemen massa aksi lain-nya yang sudah terlebih dahulu melakukan orasi.
Dalam orasinya, sang orator meminta Menteri ESDM Sudirman Said, untuk keluar menemui krumunan massa aksi untuk berdialog. Namun permintaan itu pun tak mendapat jawaban pasti akan kehadiranya. Massa aksi pun makin bersemangat menunjukan aksi perlawananya   dengan melebarkan barisan hingga menutupi setengah badan jalan Thamrin yang mengarah ke Bundaran Hotel Indonesia.
Setelah beberapa waktu melakukan ekpresi serta orasi di depan muka halaman Kementrian ESDM, massa aksi pun siap bergerak melakukan longmach menuju Istana Negara. Namun, tiba-tiba sejumlah anggota dari aparat kepolisian yang berjaga di balik pintu pagar Kementrian ESDM,  keluar mendekati masa aksi  dan kemudian terjadinya bentrokan antara massa aksi dengan polisi. Beruntung, bentrokan itu dapat dilerai, sehingga bentrokan antara massa aksi dengan polisi tidak sampai memunculkan gesekan yang lebih serius.
Tidak diketahui apa yang menjadi pemicu sejumlah aparat kepolisian  keluar dari balik pintu pagar kementrian dan kemudian menyatroni demonstran hingga berujung terjadinya bentrokan.

Artikel ini ditulis oleh:

Warnoto