Bandung, Aktual.com – Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) menilai banyak kejanggalan di proyek kereta cepat. Bukan itu saja, proyek itu juga dianggap terkesan instant, alias seperti belum dilakukan kajian mendalam.
Pernyataan itu dilontarkan Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) yang berunjukrasa di acara sosialisasi Kereta Cepat yang dihadiri Menteri BUMN Rini Soemarno di Bandung, Jumat (19/2).
Salah satu perwakilan pendemo, Luthfi Iqbal mengatakan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIP) selaku pelaksana proyek harusnya menjalankan proyek itu sesuai aturan, prosedur, dan kaidah berlaku.
”Pembangunannya harus dilakukan sesuai aturan. Izin amdal misalnya, harusnya keluar setelah melewati dua musim. Tapi ini selesai 10 hari, ini dipaksakan dan terkesan instan,” kata Luthfi, di sela aksinya.
Kejanggalan-kejanggalan, ujar dia, banyak ditemukan dari kajian yang dilakukannya bersama teman-teman kampusnya.
Karena dari itu, dia mendesak ada kejelasan dan pertimbangan berbagai hal, terutama dampak lingkungan, sebelum memulai proyek yang bakal melintasi Bekasi, Karawang, Purwakarta, hingga Tegal Luar.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Keluarga Mahasiswa (KM) ITB 2016, M Mahardhika Zein mengatakan mereka menolak proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.
Mereka mendesak dilakukannya pengkajian ulang mengenai kelayakan finansial proyek, harmonisasi kebijakan yang bertentangan dan pemantapan SDM. Serta teknologi supaya kandungan lokal dalam pengerjaan proyek strategis dapat dimaksimalkan.
Dalam orasinya, dia mendesak Menteri BUMN Rini Soemarno untuk menjelaskan soal itu. “Kami meminta Menteri BUMN untuk memberikan kejelasan berkaitan dengan proyek ambisius yang dinilai sarat kepentingan asing dan bernuansa politis,” kata dia.
Artikel ini ditulis oleh: