Jakarta, Aktual.co — Sejumlah Mahasiswa jurusan tari Institut Kesenian Jakarta (IKJ) melakukan kunjungan belajar ke sejumlah desa dan bertemu dengan para seniman petani yang tergabung dalam Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
“Intinya para mahasiswa ini mau belajar dengan kawan-kawan Komunitas Lima Gunung. Setelah menjalani perkuliahan metode penelitian, akhir semester ke lapangan mencari objek studi yang menarik tentang kesenian dengan unsur-unsur pendukungnya,” kata pendamping yang juga pengajar Jurusan Tari IKJ Ery Ekawati di Magelang, Selasa (06/01).
Ia mengatakan para Mahasiswa IKJ yang berjumlah delapan orang berasal dari berbagai daerah di Indonesia itu, melakukan kunjungan belajar pada 5-8 Januari 2015 di Dusun Mantran, Desa Girirejo, Kecamatan Ngablak, di kawasan Gunung Andong dan Dusun Gejayan, Desa Bayusidi, Kecamatan Pakis, di kawasan Gunung Merbabu.
Mereka memperoleh pembekalan secara umum tentang gerakan kebudayaan yang selama ini dijalani pegiat Komunitas Lima Gunung (Merapi, Merbabu, Andong, Sumbing, dan Menoreh) oleh inspirator komunitas tersebut, Sutanto, di Studio Mendut, Kabupaten Magelang, sebelum menuju dua dusun tersebut.
Ia menyatakan perkembangan suatu kesenian tradisional dan kontemporer tidak terlepas dari berbagai unsur pendukung, seperti lingkungan dan masyarakatnya.
“Melalui kunjungan ini diharapkan mahasiswa mendapat informasi yang lebih banyak dan lebih luas, sehingga tidak hanya di kampus saja. Mereka selanjutnya akan membuat karya tulis untuk dipresentasikan,” katanya.
Ketua Komunitas Lima Gunung Supadi Haryanto menyambut positif kunjungan para mahasiswa IKJ ke komunitas tersebut.
“Bukan saja para mahasiswa belajar dari kami, kami pun yang orang dusun dan gunung juga mendapat kesempatan untuk belajar dari mereka. Mereka belajar dari teman-teman dusun, kami juga belajar dari mereka, jadi saling mengisi untuk mengembangkan kesenian, melahirkan suasana baru dalam berkesenian, dan tentunya ada kebersamaan antara dusun dengan kota,” katanya.
Ia menyebut kesenian bukan hanya untuk kepentingan berkesenian, akan tetapi juga membangun kebersamaan antarwarga dan menjadi forum untuk berkumpul masyarakat.
Pada kesempatan itu, Supadi yang juga Ketua Sanggar Andongjinawi Mantran Wetan mengatakan para mahasiswa akan diajak untuk mengikuti kelompoknya menggelar pentas sejumlah tarian tradisional di salah satu dusun di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
“Kebetulan malam hari ini (6/1), kami akan pentas di Temanggung, kami ajak mereka untuk ikut, untuk selanjutnya menjalani proses bersama dengan kawan-kawan di Gejayan (Padepokan Warga Budaya Gejayan,red),” katanya.
Pihaknya juga merencanakan pementasan bersama, antara Komunitas Lima Gunung dengan mahasiswa IKJ di Padepokan Warga Budaya Gejayan pimpinan Riyadi pada Rabu (7/1) malam. Sejumlah pementasan bersama tersebut, antara lain Tarian Tujuh Pulau, Wayang Gunung, Geculan Bocah, Gupolo Gunung, Kipas Mega, Arya Penangsang Gugur, dan Kipi-Kipi.
Artikel ini ditulis oleh: