Jakarta, aktual.com – Komunitas Mahasiswa dan Pemuda Pendukung Jokowi (KMP2J), menuntut Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibubarkan. Tuntutan ini agar BUMN digantikan dengan Super Holding, yang disinyalir mampu bersaing dengan perusahaan swasta maupun multinasional.
“Sejauh ini, kami menilai, BUMN tidak bekerja secara profesional dan hanya menjadi beban Negara. Hal itu terlihat dari utang jumbo kurang lebih sebesar Rp6.710 triliun yang hingga kini melilit sejumlah BUMN,” ucap Koordinator Aksi Abriansyah di Jakarta, Selasa (2/11/2021).
Selain utang, kata Abriansyah, BUMN yang masih berada di bawah kementerian yang dinahkodai Erick Thohir selalu dimanja dan diproteksi dengan adanya Penyertaan Modal Negara (PMN), yang mana BUMN-BUMN khususnya yang sakit, selalu menjadi beban Negara.
“Selain utang bertumpuk, kontribusi BUMN ke Negara pun terlihat minim. Misalnya, pada tahun lalu, BUMN hanya menyumbang laba bersih senilai Rp41 triliun atau merosot 75,60 persen dibandingkan 2019,” lanjutnya.
Menurut Abriansyah, Presiden Joko Widodo, sudah menyampaikan keluhan dan keberatannya terkait pemberian PMN tersebut. “Bahkan, presiden menyebut, bahwa BUMN-BUMN tersebut menjadi terlalu nyaman dan tidak berani mengambil risiko dan bersaing dengan perusahaan swasta serta perusahaan multinasional,” ungkapnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin