Jakarta, Aktual.com – Ribuan mahasiswa asal Universitas Islam Riau (UIR) melakukan unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Pekanbaru, Senin (10/9) kemarin. Dalam aksi itu, mereka menuntut Presiden Joko Widodo agar turun dari jabatannya.
Ribuan mahasiswa ini membawa boneka pocong, foto Jokowi dan spanduk bertuliskan ‘Turunkan Jokowi’ dalam aksinya.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (Prodem), Satyo Purwanto pun menanggapi unjuk rasa ini.
Aktivis yang akrab disapa Komeng ini mengungkapkan, aksi mahasiswa di Pekanbaru ini sebagai tanda kebangkitan di tengah degradasi dan disorientasi akut dalam gerakan mahasiswa di tanah air.
“Hari ini kampus tidak lebih seperti pabrik sarjana yang tidak memiliki tanggung jawab sosial dan intelektual, semua hanya mengejar komersialisasi pendidikan,” kata Komeng dalam siaran pers yang dikirim kepada Aktual, Selasa (11/9).
Karenanya, jelas Komeng, para mahasiswa di Indonesia pun telah kehilangan predikatnya sebagai agent of change lantaran tersesat dalam neoliberalisme kultural dan tidak sanggup mengkonstruksikan common sense dan common enemy of the state.
Ia menambahkan, mestinya mahasiswa saat ini kembali merajut jalur perjuangan yang telah dirintis dan dilalui para pelaku sejarah perubahan dan segera menyadari bahwa kehadiran dan perjuangan mereka sangat ditunggu dan diharapkan oleh Bangsa Indonesia.
“Karena hanya mahasiswa yang memiliki modal moral hazard dan bebas nilai sehingga perjuangan mereka mampu menerobos sekat sekat ideologi dan kepentingan pragmatisme,” ujar mantan aktivis Universitas Mercubuana Jakarta ini.
Dengan demikian, Komeng pun berharap agar unjuk rasa di Riau dapat memantik mahasiswa di daerah lainnnya untuk bergerak dan berjuang untuk rakyat, termasuk dalam mengkritisi rezim penguasa saat ini.
“Semoga tidur panjang gerakan mahasiswa Indonesia segera akan terjaga dan kembali menjadi para pelaku sejarah perubahan,” tutupnya.
Artikel ini ditulis oleh:
Teuku Wildan