Jakarta, Aktual.com — Badan Pengawas Pemilu Jawa Tengah prihatin dengan adanya ketidakpahaman pemilih mahasiswa terhadap tahapan hari H pencoblosan pemilu kepala daerah.
Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga Bawaslu Jawa Tengah, Teguh Purnomo mengaku akan terus menggaet sejumlah elemen masyarakat agar terlibat aktif di tahap pengawasan pemilu.
“Kami targetkan sebelum 9 Desember nanti sudah terkumpul 550 pengawas pemilu di 21 kabupaten/kota,” kata Teguh di hotel Semesta Semarang, Rabu (25/11).
Pihaknya berupaya merekrut puluhan mahasiswa kampus di Semarang untuk terlibat aktif dalam pengawasan partisipatif di Pilkada serentak 2015. Namun sayangnya, masih banyak mahasiswa yang tidak memahami tahapan pengawasan pemilu di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
Fenomena itu diakui oleh kalangan mahasiswa sendiri. Anis Murtafiah, mahasiswi Jurusan Teknologi Hasil Pangan di Fakultas Teknologi Pertanian Semester V Universitas Semarang (USM) mengaku tak tahu tahapan apa saja yang harus dilakukan pada saat hari H Pilkada serentak 9 Desember mendatang.
“Saya tidak tahu apapun soal proses pengawasan yang harus dilakukan di lokasi pemungutan suara karena belum disosialisasikan di kampus saya,” kata dara cantik berusia 20 tahun ini.
Dirinya tahu tahapan pengawasan pemilu hanya dengan mensosialisasikan agenda pencoblosan surat suara kepada mahasiswa dan warga di tempat tinggalnya. “Karena baru ikut pemilu sekarang, jadi saya agak bingung harus ngapain nanti di hari H Pilkada,” akuinya.
Kendati demikian, ia cukup mengapresiasi pelibatan mahasiswa di bursa Pilkada serentak yang baru pertama kali diselenggarakan di Indonesia tahun ini.
Senada, mahasiswi USM lainnya, Ani Eko Wahyuni merasa bingung dengan aturan-aturan yang harus dilakukan dalam pengawasan pemilu di Semarang.
“Saya juga belum tahu dan baru minggu depan dikasih informasi ketika briefing bersama petugas KPU,” ujarnya.
Artikel ini ditulis oleh: