“Kami melihat bahwa di playstore ada banyak aplikasi game tentang gigi dan mulut yang disukai anak-anak. Tetapi, konten edukasinya terbatas. Misalnya game tentang mencabut gigi atau game tentang cara sikat gigi, maka kami sepakat untuk membuat game yang lebih lengkap, dengan basis saintifik,” ujar Mixelia.
Para mahasiswa ini kemudian melakukan serangkaian riset, sehingga dihasilkan aplikasi game “Si Manggis Celebes”.
Selain menjadi alat edukasi kesehatan gigi dan mulut, Si Manggis Celebes juga menjadi alat untuk memperkenalkan Sulawesi Selatan, dengan adopsi tokoh sentral bernama Si Baso.
“Kelebihan game kami ini ada dua. Ini adalah game edukasi pertama di Indonesia yang dibuat dengan basis saintifik, berdasarkan riset. Kedua, game ini memiliki fitur yang kami namakan ‘security parents authorization’. Jika game ini dimainkan oleh anak-anak, maka setelah 30 menit akan tertutup secara otomatis. Kenapa 30 menit. Karena dari studi literatur yang kami lakukan, riset menunjukkan bahwa 30 menit itu adalah waktu maksimum bagi anak-anak untuk berhadapan dengan screen handphone,” kata Mixelia.
Menurut dia, karya tersebut sebenarnya sudah diperkenalkan pada ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) 2017. Karya inovasi ini lolos ke babak final, namun belum berhasil memperoleh medali.
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid