Jakarta, Aktual.com – Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman, meminta Menkopolhukam Mahfud MD untuk tidak patah semangat dalam mewujudkan rekonsilasi. Hal tersebut ia sebutkan, karena menganggap telah mengenal Mahfud.
“Saya mengenal Pak Mahfud sebagai orang yang sangat bijaksana, saya harap beliau tidak mudah patah semangat dalam mewujudkan rekonsiliasi,” kata Habiburokhman dalam keterannya, Minggu (13/12).
Selain itu, ia juga mengatakan, perlu adanya titik temu sesama anak bangsa untuk sama-sama mencari solusi dalam mencari masalah rekonsiliasi tersebut.
“Perlu digarisbawahi bahwa rekonsiliasi itu bukanlah proses berunding dengan musuh yang hitungannya menang-kalah, tetapi mencari titik temu sebagai sesama anak bangsa. Kalau ada ganjalan komunikasi kita harus cari solusinya,” katanya kembali.
Diketahui sebelumnya, alasan Menkopolhukam bersama pemerintah membatalkan niat rekonsiliasi dengan Habib Rizieq, karena diminta untuk membebaskan teroris. Hal yang diminta Habib Rizieq pun dinilai tidak pas.
Sementara menurut Habiburokhman, Habib Rizieq sendiri tidak pernah meminta pembebasan terpidana teroris kecuali satu orang yakni Abu Bakar Baasyir.
“Isu pembebasan Abubakar Baasyir menurut kami bukan hal baru, dan pernah hampir dilakukan oleh Pak Jokowi menjelang Pemilu 2019. Alasan yang dikemukakan waktu itu adalah soal kemanusiaan karena beliau sudah berusia lanjut yakni 82 tahun dan sakit-sakitan,” jelas Habiburokhman.
Tidak hanya itu, ia juga beranggapan jika dipikirkan secara hukum, Abubakar Baasyir juga dimungkinkan bebas dengan berbagai mekanisme antara lain dengan cuti menjelang bebas, remisi atau grasi.
“Lagipula Abubakar Baasyir bukan ditangkap di era Pemerintahan Pak Jokowi tetapi di era Pak SBY yakni tahun 2011. Tuntutan pembebasan Baasyir bukanlah serangan politik ke Pak Jokowi,”pungkasnya.(RRI)
Artikel ini ditulis oleh:
Warto'i

















