Ramallah, aktual.com – Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan bahwa rakyat Palestina sedang mengalami “konflik pembersihan etnis” setelah Israel melakukan serangan mematikan di Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan pada hari Minggu waktu setempat.
“Perang pembersihan etnis yang dilancarkan Israel tak akan membunuh tekadkami,” kata Abbas dalam pidato memperingati 59 tahun revolusi Palestina.
“Kita akan tetap teguh di tanah air kita dan terus berjuang sampai kita meraih kemenangan dan kemerdekaan,” tambah dia.
Pemimpin Palestina tersebut menegaskan bahwa Tepi Barat dan Jalur Gaza “merupakan satu kesatuan geografis yang tidak dapat dipisahkan.”
Abbas mengajukan seruan agar serangan Israel di Jalur Gaza dihentikan segera dan proses pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah Palestina yang terkepung dipercepat.
“Satu-satunya solusi adalah menemukan solusi politik berdasarkan resolusi berlegitimasi internasional dengan menggelar konferensi perdamaian internasional yang mengakhiri pendudukan Israel di seluruh wilayah negara Palestina, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, dan pemulangan pengungsi sesuai dengan Resolusi PBB 194,” papar Abbas.
Sejak serangan oleh Hamas pada 7 Oktober, Israel telah melancarkan serangan udara dan darat ke Jalur Gaza.
Menurut otoritas kesehatan Palestina di Jalur Gaza, gempuran tersebut telah menyebabkan setidaknya 21.882 warga Palestina tewas, sebagian besar dari mereka perempuan dan anak-anak, serta melukai 56.451 orang.
Di pihak Israel, korban jiwa mencapai 1.200 akibat serangan dari Hamas. Serangan intensif Israel juga menyebabkan sekitar 60 persen infrastruktur di Gaza rusak atau hancur, memaksa dua juta warga Palestina mengungsi sambil mengalami kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain