Jakarta, Aktual.co — Wacana rotasi sejumlah pimpinan Golkar Kubu Munas Bali yang menjabat di parlemen akibat membelot ke kubu Munas Ancol, mendapat kritikan.
Pasalnya, Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie (Ical) dianggap memcampuradukkan masalah internal dan eksternal.
Wakil Ketua MPR dari Fraksi Golkar, Mahyudin digadang-gadang sebagai salah satu petinggi Golkar yang akan dicopot. Mahyudin mengaku belum mengetahui secara detail wacana pencopotan dirinya.
“Alasannya apa? Saya merasa tidak punya masalah, kerja biasa, kinerja cukup maksimal,” kata Mahyudin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/3).
Menurutnya, selama tanggung jawabnya sebagai Wakil Ketua MPR dijalankan dengan baik, tak boleh ada rotasi yang dilakukan.
Dirinya merasa tak memiliki masalah pelanggaran terhadap partai, walaupun membenarkan tengah berada di jalur kiri dalam polemik Golkar. Namun, masalah internal tak boleh dicampur dengan masalah eksternal kepengurusan di Parlemen karena akan mengganggu kinerja.
MPR dan DPR sendiri memiliki aturan UU MD3 dan tatib, penggantian dapat dilakukan karena berhenti atau diberhentikan dari keanggotaan MPR/DPR, meninggal, dan mengundurkan diri.
“Jika misal seperti Ketua Komisi atau ketua yang lain dicopot tidak bisa. Karena dimusyawarahkan, mufakat, voting, dilantik, dan diatur lima tahun kepemimpinan,” katanya.
Artikel ini ditulis oleh:

















