Dekan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI), Dr. Edmon Makarim, S.Kom., S.H., LL.M., (ANTARA/Humas UI)

Jakarta, aktual.com – Edmon Makarim, seorang akademisi di bidang hukum telematika dari Fakultas Hukum Universitas Indonesia, menyoroti bahaya bermain judi, termasuk judi online, yang bisa mengakibatkan seseorang terjerat dalam situasi hukum yang rumit.

Edmon mengemukakan bahwa berdasarkan peraturan yang berlaku, pelaku tindakan tercela seperti judi online, secara hukum tidak memenuhi syarat untuk menduduki jabatan publik atau pejabat pemerintahan.

“Bayangkan saat Anda masuk dalam situs judi online, kemudian tercatat dalam datanya, kemudian suatu saat Anda akan diperkarakan dengan data itu. Jadi kalau main judi itu lebih banyak terjebak,” ungkapnya dalam sebuah diskusi di Jakarta pada Sabtu (26/8/2023).

“Hal yang penting untuk diketahui oleh masyarakat sebenarnya dampak judi itu apa? Berdasarkan peraturan perundang-undangan di Indonesia, Anda itu tidak bisa menjadi pejabat, tidak bisa menjadi dewan pertimbangan presiden, tidak bisa menjadi presiden,” tambah Edmon.

Ia juga menyoroti pentingnya isu privasi dalam kasus perjudian daring. Penggunaan data pribadi oleh penyedia situs perjudian dapat membawa risiko terjadinya pelanggaran privasi dan bocornya informasi pribadi.

Selain itu, Edmon juga mencatat bahwa perjudian daring seringkali melibatkan tindakan manipulatif atau penipuan yang berpotensi merugikan para pemain.

Dengan demikian, Edmon berharap masyarakat memahami bahwa perjudian tidak hanya memiliki dampak finansial yang merugikan, tetapi juga bisa membawa konsekuensi jangka panjang terhadap kehidupan dan karier seseorang.

“Jadi ada penipuan, ada penjebakan terhadap data pribadi Anda, dan Anda tidak bisa menjadi pejabat gara-gara ikut judi, maka kurangilah,” tambah Edmon.

Artikel ini ditulis oleh: