Jakarta, aktual.com – Pasca demo anarkis yang berujung ricuh di Jayapura, Papua, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian berkantor di Papua sejak Senin (2/9). Memasuki hari ke-4 situasi Papua semakin kondusif, aman dan terkendali.

Masyarakat sudah kembali beraktifitas normal, perekonomian warga berjalan lancar, dan situasi kembali aman. Namun aparat TNI-Polri masih melakukan patroli untuk memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat baik di perkotaan ataupun di kampung-kampung.

Menanggapi hal itu Pengurus Besar Majelis Dzikir Hubbul Wathon (PB MDHW) melalui Wasekjennya Haji Ahyad Al Fidai menyampaikan bahwa itu kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh masyarakat Indonesia. Karena saudara-saudara di Papua sudah bisa merasakan kedamaian, keamanan dan beraktifitas secara normal.

Selain itu Ahyad juga mengatakan mendukung penuh langkah-langkah Panglima TNI dan Kapolri untuk memulihkan kedamaian di Papua. Terutama pendekatan dialogis dengan seluruh unsur masyarakat. Ditambah lagi, dengan kehadiran Panglima dan Kapolri di Papua, proses perdamaian semakin cepat dan penyelesaian masalah bisa tuntas.

“Kami dari Majelis Dzikir Hubbul Wathon mendukung penuh Panglima TNI dan Kapolri untuk memulihkan perdamaian Papua. Terutama langkah-langkah dialogis, pendekatan kebudayaan, bertemu langsung dengan berbagai unsur masyarakat Papua dan perasaan sebagai sebangsa setanah air,” tandasnya, melalui siaran persnya di Jakarta, Jumat (6/9).

Langkah-langkah pendekatan dialogis yang selama ini dilakukan Panglima dan Kapolri menurutnya berhasil melewati berbagai tantangan dan ujian bangsa selama akhir-akhir ini. Dia percaya masyarakat Indonesia akan mendukung dan percaya apa yang dilakukan Panglima TNI dan Kapolri terutama demi pemulihan Papua.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk mendukung dan mendo’akan Panglima TNI dan Kapolri, dan seluruh saudara-saudara kita di Papua untuk bisa segera kembali pada perdamaian dan keamanan. Sehingga terwujud Indonesia Maju dan tangguh,” pungkas Ahyad.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin