Semarang, Aktual.com — Kepolisian Daerah Jawa Tengah bersama Polres Kendal membongkar ulang makam Sekar Maharani (13), di kawasan sekitar kawasan wisata Goa Kreo atau sebelah Waduk Jatibarang kecamatan Gunungpati, Semarang.
Diduga, korban asal warga Boja, Kendal, yang menghilang sejak Agustus 2015 lalu, menjadi korban pembunuhan. Polisi mengungkap kasus tersebut setelah menangkap tersangka berinisial (SL), pria yang berusia 20 tahun yang diduga menculik korban.
Gabungan petugas dari Subdit I Kamneg Ditreskrimsus, Polres Kendal, Dokkes Polda dan tim Inafis yang dipimpin Kasubdit I AKBP Joko Daryono, tidak menemukan jasad sekar di kawasan waduk Jatibarang. Pembongkaran makam yang dicari sejak pukul 09.00 WIB hingga menjelang petang, tidak kunjung menemukan jasad korban.
Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Alloysius Liliek Darmanto belum bisa memberikan keterangan resmi terkait pembongkaran makam tersebut.
“Doakan saja cepat terungkap,” ucap dia.
Pihaknya masih terus menyelidiki dan mengembangkan pemeriksaan oleh tersangka. Hanya saja, pelaku mengaku sudah menguburkan di daerah setempat.
“SL memberi tahu penyidik kalau Sekar dikubur di semak-semak pekarangan bagian barat tepi danau Jatibarang. Lokasi ini dikenal warga sekitar sebagai area larangan,” ujar dia.
Ia menyebut ada empat lokasi penggalian makam bersama warga. Terakhir, penggalian di sebuah pekarangan milik warga, sisi barat waduk Jatibarang, namun belum ditemukan.
Sekar dilaporkan hilang pada 10 Agustus 2015. Informasi di lapangan, Sekar diduga menjadi korban penculikan yang berujung pembunuhan.
Polisi mengendus ada tiga pelaku yang menculik Sekar. Dari Boja, Sekar dibawa penculiknya ke Purwodadi, lalu dibunuh di sana.
Namun, jasad Sekar dikubur di daerah Goa Kreo atau Waduk Jatibarang, Gunungpati, Kota Semarang. Saat ini Polisi baru menangkap SL, adapun dua pelaku lainnya masih buron.
Artikel ini ditulis oleh: