Bantul, aktual.com – Bangunan komplek makam raja-raja Mataram di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mengalami longsor, akibat hujan deras sejak Minggu (17/3).

“Yang jebol itu pondasi pada bangunan calon makam Sri Sultan HB X, memang bangunannya baru, dibandingkan dengan makam Sri Sultan HB IX,” ujar salah satu abdi dalem dan penjaga makam Sri Sultan HB IX, Joko Nugroho kepada wartawan, Senin (18/3).

Diungkapkan Joko, longsor bangunan makam itu bukan hanya saja diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Bantul sejak kemarin, tapi juga disebabkan gempa pada 2006 silam.

“Kemungkinan karena pondasi tidak kuat menahan air, apalagi ada retakan akibat gempa bumi tahun 2006,” ujarnya menambahkan.

Pantauan di lokasi tanah longsor pukul 14.00 WIB, tampak bangunan sisi timur di kompleks makam raja-raja Mataram Imogiri di bagian Kasultanan longsor. Longsoran tersebut memiliki kedalaman sekitar 100 meter dan material longsoran ternyata menimpa dua rumah di Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Bantul.

Tak hanya itu, longsoran di bangunan tersebut membuat akses menuju makam Sri Sultan HB IX terputus. Lebar longsoran mencapai sekitar 50 meter.

Di tempat terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY Biwara Yuswantana, mengatakan Kabupaten Bantul menjadi wilayah terdampak bencana banjir dan longsor paling parah akibat hujan lebat yang mengguyur daerah ini. Hal itu terindikasi dari banyaknya wilayah serta korban terdampak.

“Bantul paling parah, indikatornya paling banyak kecamatannya yang terdampak dan korbannya juga paling banyak,” kata dia.

Wilayah terdampak di Kabupaten Bantul meliputi 14 Kecamatan 35 desa, dengan rincian 26 desa tersebar di 10 kecamatan terdampak banjir dan 9 Desa di 4 kecamatan terdampak longsor.

Dilihat dari dampaknya, di Kabupaten Bantul tercatat sebanyak 4.427 warga terdampak yang tersebar di 17 titik evakuasi dengan dua korban meninggal dunia. Kedua korban meninggal yakni Sudiatmojo (80) warga Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri dan Painem, (70) warga Karang Tengah, Kecamatan Imogiri.

Artikel ini ditulis oleh:

Zaenal Arifin