Jakarta, aktual.com – Penduduk Jalur Gaza terus menghadapi serangan Israel tanpa adanya tempat yang aman. Kali ini, sebuah toko roti di Jalur Gaza menjadi target serangan udara Israel, yang mengakibatkan puluhan orang dilaporkan tewas dan terluka.
Dilansir oleh kantor berita Palestina, WAFA, pada Kamis (2/11), laporan dari koresponden WAFA menyatakan bahwa pesawat tempur Israel menembakkan rudal ke arah orang-orang yang sedang antri di depan toko roti di Jalan al-Nasr, Gaza City, yang sedang mencoba mendapatkan roti sebagai makanan pokok mereka.
Selain itu, serangan Israel juga disebut telah menargetkan beberapa ambulans dan tim medis yang sedang memberikan pertolongan kepada korban luka dan mengangkut jenazah korban yang tewas.
Toko roti yang menjadi target serangan Israel, seperti yang dilaporkan oleh Al Jazeera, terletak kurang dari 1 kilometer dari Rumah Sakit al-Shifa. Rumah sakit ini sering menerima korban luka dan menjadi tempat perlindungan bagi warga sipil yang berusaha menghindari serangan Israel.
Mohammed Abu Salimi, direktur Rumah Sakit al-Shifa, memberi tahu Al Jazeera bahwa puluhan korban tewas dan luka telah dilarikan ke rumah sakitnya dari area tersebut. Abu Salimi menyebut serangan Israel terhadap orang-orang yang sedang antre untuk mendapatkan roti sebagai ‘pembantaian’.
“Orang-orang yang mengantre untuk mendapatkan sepotong roti digempur, hingga terkoyak, puluhan orang tewas, puluhan lainnya terluka, semuanya warga sipil yang tidak bersalah,” tutur Abu Salimi saat berbicara kepada Al Jazeera.
“Kemarin ratusan orang tewas di Jabalia, hari ini di toko roti Gaza, itu pembunuhan berencana,” tudingnya.
“Wanita, anak-anak, warga sipil yang tidak bersalah dan tidak bersenjata yang sedang mengantre… dibunuh tanpa pandang bulu,” sebut Abu Salimi.
Jumlah korban tewas dan luka akibat serangan Israel di Jalan al-Nasr belum dapat dipastikan secara pasti.
Video yang diperoleh oleh Al Jazeera Arabic menggambarkan situasi di sekitar toko roti yang menjadi target serangan Israel. Dalam video tersebut, terlihat bangunan-bangunan yang hancur dengan reruntuhan berserakan dan kabut asap yang menyelimuti area tempat serangan tersebut terjadi.
Hingga saat ini, tidak ada tanggapan resmi dari pihak Israel terkait laporan tentang serangan yang menyasar toko roti dan orang-orang yang sedang mengantri untuk mendapatkan roti di Jalur Gaza.
Koresponden Al Jazeera yang melaporkan dari Jalur Gaza menyebut hanya tersisa sedikit toko roti di daerah kantong Palestina itu sejak perang antara Israel dan Hamas dimulai awal bulan ini.
“Sebagian besar toko roti menjadi sasaran atau hancur (dalam serangan udara Israel),” sebut koresponden Al Jazeera di Gaza, Youmna El Sayed dalam laporannya.
UN OCHA, badan bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa, melaporkan bahwa sejak dimulainya konflik di Jalur Gaza, telah terjadi serangan yang mengakibatkan rusaknya 11 toko roti.
Menurut laporan UN OCHA, dari 11 toko roti yang hancur, enam di antaranya terletak di wilayah Gaza City, dua berada di Jabalia, dua lagi terletak di Wilayah Tengah, dan satu berada di Khan Younis.
Saat ini, menurut UN OCHA, hanya ada sembilan toko roti yang masih beroperasi di Jalur Gaza. Toko-toko roti di Jalur Gaza mendapatkan pasokan tepung dari UN OCHA, tetapi mereka menghadapi kesulitan dalam menjalankan operasinya karena kekurangan bahan bakar.
UN OCHA juga mencatat bahwa orang-orang yang antri untuk mendapatkan roti di Jalur Gaza berisiko “terpapar serangan udara” dan mereka harus berdiri dalam antrian selama berjam-jam untuk mendapatkan makanan.
Artikel ini ditulis oleh:
Rizky Zulkarnain