Ilustrasi Sholat Berjamaah

Jakarta, Aktual.com– Shalat merupakan salah satu ibadah wajib yang senantiasa kita jalan. Tak hanya itu, shalat merupakan jalan menuju kepada Allah SWT sekaligus bukti kehambaan kepada-Nya.

Dalam gerakan-gerakan shalat yang biasa dilakukan setelah takbir yaitu membaca doa iftitah yang berbunyi:

وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا

“Aku hadapkan wajahku dengan hanif kepada Dia yang telah menciptakan langit dan bumi”

Akan tetapi, doa tersebut terkadang hanya sebagai bacaan yang tidak bermakna dan tidak berbekas di dalam hati kita. Syekh Izuddin bin Abdisalam dalam kitab Maqashidul ibadat menjelaskan terkait makna doa tersebut.

Beliau berkata bahwa maksud dari doa tersebut yaitu aku curahkan niatku kepada Dzat yang memiliki sifat menciptakan langit dan bumi. Ini merupakan tauhid, inabah dan taqrir (pengakuan) seorang hamba.

Selanjutnya beliau menjelaskan makna fathara yaitu menciptakan dan membelah, karena Allah seakan-akan membelah ketiadaan dengan penciptaan. Menciptakan langit dan bumi hanya bisa dilakukan oleh Tuhan.

Kata hanifan memiliki arti orang yang meninggalkan agama-agama menuju agama yang benar, karena Allah SWT mengeluarkan semua makhluk dari dalam perut ibu mereka dalam keadaan tidak mengenal maupun mengetahui apapun. Jika seorang muslim telah beriman dan mengenal Allah SWT berarti ia telah berpaling dari keadaan sebelumnya ketika baru dilahirkan.

Izzuddin bin Abdisalam menjelaskan makna Musliman yaitu tunduk untuk taat secara lahir maupun batin, diam-diam maupun terang-terangan kepada Allah SWT.

Sehingga makna doa tersebut yaitu seorang hamba menghadapkan seluruh dirinya dengan sebenar-benarnya dalam keadaan tidak mengenall apapun dan tidak mengetahui apapun juga dengan keadaan taat dan tunduk secara lahir maupun batin kepada Allah SWT sang pencipta langit dan bumi.

Dengan memahami setiap makna-makna gerakan maupun bacaan dalam shalat akan menambah kekhusyuan kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kekhusyuan melalui rahmat dan inayahnya kepada kita.

Waallahu a’lam

(Rizky Zulkarnain)

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Arie Saputra