Hapilon, yang disebut “emir” ISIS di Asia Tenggara, terbunuh pada Oktober oleh tentara Filipina di kota Marawi, tempat dia telah memimpin pengepungan selama lima bulan.
Polisi juga menangkap seorang warga negara Indonesia, yang disangka sebagai ketua Jamaah Ansharut Daulah, aliansi para militan pro ISIS.
Pria tersebut terlibat dalam pengeboman tahun 2017 di Bandung sebelum pergi ke Malaysia untuk menghindari penangkapan, kata Mohamad Fuzi.
“Tersangka… berencana mengumpulkan dana di Malaysia sebelum berangkat ke Suriah untuk bergabung dengan Daesh,” katanya, merujuk kepada ISIS.
Seorang mantan guru Malaysia yang berusia 46 tahun ditangkap di Kalimantan, terkait dengan sebuah rencana untuk menyerang festival bir di Kuala Lumpur, kata polisi. Tiga orang lainnya telah ditangkap pada Oktober terkait dengan rencana tersbut.
Ant
(Wisnu)
Artikel ini ditulis oleh:
Antara