Malaysia's Prime Minister Najib Razak attends a presentation for government interns at the Prime Minster's office in Putrajaya, Malaysia, July 8, 2015. Malaysian police raided the office of troubled state investment fund 1MDB on Wednesday, following a report that claimed investigators looking into the firm found nearly $700 million had been transferred to Prime Minister Najib Razak's bank account. Najib has denied taking any money from 1MDB or any other entity for personal gain, and is considering legal action. REUTERS/Olivia Harris TPX IMAGES OF THE DAY *** Local Caption *** Perdana Menteri Malaysia Najib Razak mengikuti presentasi untuk pegawai magang pemerintah di kantor Perdana Menteri di Putrajaya, Malaysia, Rabu (8/7). Polisi Malaysia menggerebek kantor dana investasi negara bermasalah 1MDB hari ini, menyusul laporan yang mengatakan penyelidik menemukan sebesar 700 juta dolar ditransfer ke rekening Najib Razak. Najib menyangkal mengambil uang dari 1MDB atau entitas lain untuk keuntungan pribadi, dan dianggap sebagai aksi legal. ANTARA FOTO/REUTERS/Olivia Harris/djo/15

Jakarta, Aktual.com — Jaksa Agung Malaysia, Mohamed Apandi Ali, Sabtu (30/1), berjanji untuk bekerjasama dengan Swiss yang meminta bantuan dalam penyelidikan dugaan korupsi besar-besaran yang telah memberikan tekanan berat terhadap Perdana Menteri Malaysia Najib Razak.

Jaksa Swiss telah mengeluarkan pernyataan pada Jumat yang mengatakan mereka percaya sekitar USD4 miliar dicuri dari perusahaan milik negara Malaysia, termasuk perusahaan yang memiliki hubungan dekat dengan Najib, dan meminta bantuan Malaysia dalam penyelidikan mereka.

Seruan itu muncul hanya beberapa hari setelah Jaksa Agung dalam kasus terkait Najib memicu marah karena tuduhan menutup-nutupi saat menyatakan bahwa tidak ada kesalahan dalam pembayaran misterius senilai USD681 juta ke rekening bank pribadi Najib pada 2013.

kata Jaksa Agung Mohamed Apandi Ali dalam pernyataan yang dikutip media Malaysia.

Malaysia selama lebih dari satu tahun telah diguncang dengan tuduhan bahwa mungkin miliaran dolar telah hilang dari transaksi luar negeri yang rumit yang melibatkan perusahaan terkait Najib, 1 Malaysia Development Berhad (1MDB).

Skandal itu memicu perhatian pada Juli lalu ketika pembayaran senilai USD681 juta ke rekening Najib terungkap.

Informasi itu memicu kecurigaan bahwa uang itu berasal dari 1MDB , perusahaan investasi yang telah meluncurkan penjualan banyak aset untuk melunasi miliaran dolar utang.

Najib dan 1MDB telah membantah melakukan kesalahan, namun keduanya menghadapi tuduhan dari pihak lawan dan kritikus lainnya terkait fakta tersembunyi.

Sejak tahun lalu, pemerintah Najib telah merespon skandal yang bergulir dengan menahan peniup peluit, menutup media dan situs yang melaporkan peristiwa itu. Serta, memperingatkan mereka mereka yang mengekspos lebih lanjut akan menghadapi tuntutan.

Dia juga menyingkirkan pengecam di lingkaran penguasa tertinggi dan memecat jaksa agung yang telah menyelidiki uang yang dibayarkan kepada Najib, dan menggantinya dengan Apandi.

Apandi mengatakan pekan lalu uang itu merupakan ‘sumbangan pribadi’ tidak berbahaya dari keluarga kerajaan Saudi.

Anggota parlemen oposisi Malaysia Tony Pua menuntut Apandi sepenuhnya bekerjasama dengan Swiss untuk menghilangkan persepsi bias terhadap Najib, dan bahwa pihak berwenang Malaysia bekerja keras dalam menyelidiki skandal terbesar Malaysia sepanjang sejarah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara