Jakarta, Aktual.co — Tuan rumah Malaysia, menerima permintaan kontingen Sulawesi Selatan terkait pengunduran jadwal pelaksanaan BIMP-EAGA (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Filipina-East Asean Growth Area) VIII di Labuan Malaysia, 6-10 Desember 2014.
Sekretaris BIMP-EAGA Sulsel, Nukhrawi Nawir, mengatakan dengan pengunduran ini membuat pihaknya bisa fokus menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja di Jawa Timur, 6-10 Desember 2014.
“Saya sudah menerima email dari pihak penyelenggara terkait pengunduran jadwal BIMP-EAGA. Kami dari Indonesia khususnya Sulsel tentu bisa bernafas lega karena bisa lebih fokus menghadapi PON Remaja di Jawa Timur,” jelasnya di Makassar, Sulsel, Senin (27/10).
Meskipun pihak penyelenggara sudah menyetujui usulan penundaan, kata dia, tapi pihak penyelenggara belum merilis jadwal baru. Panitia masih akan membahasnya bersama seluruh peserta yang direncanakan awal November 2014.
Penundaan ini tentu menjadi harapan seluruh peserta BIMP-EAGA dari Indonesia bagian Timur yakni Kalimantan, Maluku, Papua, dan Sulawesi.
“Kita kembali diundang mengikuti rapat bersama untuk penentuan jadwal terbaru. Kami tentu bersyukur dan mengapresiasi keputusan penyelenggara yang tetap mengutamakan faktor persahabatan dalam kegiatan ini,” katanya.
Kontingen Sulsel sebelumnya telah mengajukan surat permintaan pengunduran jadwal BIMP-EAGA 2014 karena bertepatan dengan pelaksanan Pekan Olahraga Nasional (PON) Remaja I 2014.
Menurut dia, jika tetap dilaksanakan sesuai jadwal awal, maka tentu akan menggangu konsentrasi tim atau provinsi yang berada di Timur Indonesia.
Sesuai rencana awal, Kontingen Sulsel akan mengikuti tujuh dari 10 cabang olahraga yang dipertandingkan. Pengurus BIMP-EAGA Sulsel juga mengaku sudah memiliki anggaran untuk tampil pada ajang tersebut.
Tujuh cabang yang akan diikuti itu yakni pencak silat, atletik, sepak takraw, futsal, voli pasir, panahan, serta bulu tangkis. Sementara tiga cabang yang tidak diikuti masing-masing sepak bola, basket dan boling.
Khusus cabang olahraga yang tidak akan diikuti, kata dia, berdasarkan sejumlah pertimbangan diantaranya kesiapan atlet dan persoalan kebutuhan anggaran yang cukup besar. Kontingen Sulsel tidak memiliki atlet boling, sedangan basket dan sepak bola memang ada namun terkendala anggaran yang besar.
Artikel ini ditulis oleh: