Para CPMI saat mengikuti pembekalan di kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (ANTARA/Akhyar)

Praya, Lombok Tengah, Aktual.com – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), menyatakan Malaysia kini menjadi tujuan favorit untuk mengadu nasib para calon pekerja migrain Indonesia (PMI) asal daerah itu.

“Pendaftaran CPMI di Lombok Tengah saat ini mencapai 200 orang per hari,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lombok Tengah Syamsul Rijal di Praya, Jumat.

Setelah dibukanya keran pengiriman PMI ke Malaysia, animo warga untuk bekerja ke luar negeri kian dominan, dimana pada Bulan Juni sekitar 50 orang per hari yang mendaftar dan saat ini bisa mencapai ratusan orang setiap harinya.

“Negara Malaysia masih dominan, bila dibandingkan dengan negara Hong Kong, Taiwan, Singapura dan Arab Saudi,” katanya.

Ia mengatakan jumlah warga Lombok Tengah yang telah bekerja ke luar negeri setelah dibuka kembali pengiriman PMI belum bisa disampaikan, karena pihaknya masih mendata serta masih menunggu laporan dari masing-masing perusahaan pengiriman PMI.

“Data total warga yang telah berangkat itu masih menunggu laporan,” katanya.

Untuk mencegah adanya PMI ilegal, pihaknya terus melakukan sosialisasi kepada para CPMI yang akan bekerja ke luar negeri sebelum diberangkatkan. Namun, masih saja ada CPMI yang berangkat melalui jalur ilegal, meskipun akan merugikan CPMI itu sendiri.

“Pembekalan para CPMI terus dilakukan, sehingga dalam verifikasi berkas tetap dilakukan dengan ketat sesuai dengan aturan,” katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat yang ingin bekerja ke luar negeri supaya melalui jalur resmi, sehingga bisa mendapatkan haknya sesuai dengan aturan, ketika terjadi kecelakaan kerja.

“Berangkat dengan jalur resmi, sehingga bisa mendapatkan jaminan keselamatan saat bekerja,” katanya.

Artikel ini ditulis oleh:

Reporter: Antara
Editor: Dede Eka Nurdiansyah