Jakarta, Aktual.com — Presiden Jokowi berjanji tidak akan melakukan lagi peletakan batu pertama atau groundbreaking proyek-proyek infrastruktur strategis. Jokowi menekankan demikian sebab ia khawatir groundbreaking hanya seremoni dan selepasnya tidak dikerjakan dengan baik.
“Tugas saya sekarang bukan groundbreaking, tapi tugas saya sekarang mengontrol pekerjaan yang ada dilapangan. Karena biasanya kalau groundbreaking suka ditinggal, tidak dikerjakan dengan cepat,” terangnya dalam sambutan Mukernas PKB di JCC Senayan, Jakarta, Jumat (5/2).
Presiden tidak secara tegas menyinggung proyek kereta cepat Jakarta – Bandung yang groundbreakingnya dilakukan sendiri pada Kamis (21/1) lalu. Namun ia menyinggung beberapa proyek strategis yang dicanangkan dan tengah dilaksanakan diberbagai daerah.
“Groundbreaking kalau tidak terpaksa betul saya tidak akan datang. Tapi kalau sudah seperti kereta Trans Sulawesi ini sudah 6,5 kilometer saya mau datang. Saya akan lihat, saya akan jalan, untuk membuktikan bahwa pekerjaan ini sudah dimulai,” jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Presiden mengungkapkan mahalnya harga-harga sejumlah barang di daerah salah satunya disebabkan karena moda transportasi pendukung masyarakat. Oleh karena itu pemerintah sudah memproses pembangunan infrastruktur transportasi, seperti membangun jalan tol di Sumatera.
“Kita bangun jalan Tol di Sumatera, kenapa kita bangun pelabuhan-pelabuhan besar, baik di Makasar Sulawesi, di Kuala Tanjung di Sumatera, insya Allah nanti di Sorong Papua. Karena memang tidak ada jalan yang lain. Inilah yang harus kita harus siapkan sebagai sebuah pondasi,” kata dia.
Pondasi tersebut mau tidak mau harus dilakukan pemerintahannya, dengan harapan ke depan harga-harga berbagai kebutuhan masyarakat bersaing secara sehat. Termasuk dalam jangka panjang menghadapi persaingan global.
“Kita punya kekuatan, kita punya potensi, tetapi perlu syarat-syarat yang lain dalam rangka persaingan global sekarang ini,” demikian Jokowi.
Artikel ini ditulis oleh:
Arbie Marwan