Jakarta, Aktual.com — Gubernur Maluku, Said Assagaf menyatakan beberapa investor Marseille tertarik berinvestasi dengan Maluku. Ia pun mengklaim, telah terjadi kesepakatan di sektor perikanan,pariwisata dan rencana “Sister Region” antara Maluku dan Marseille.
“Atas hal tersebut Gubernur Marseille dan juga para pengusaha setempat akan meninjau ke Maluku sebagai tindak lanjut kerjasama yang disepakati tersebut,” kata Said, Minggu (22/3).
Pernyataan itu, disampaikan said usai memimpin langsung delegasi Maluku ke Marseille pada 16-20 November kemarin. Pada acara itu, turut hadir delegasi dari Provinsi Jawa Timur, Sulawesi Utara, Jawa Barat serta perwakilan BKPM untuk Uni Eropa dalam temu bisnis yang diprakarsai oleh World Trade Center of Marseille dan Chambers of Commerce (KADIN) Uni Eropa.
Ia mengatakan, tindak lanjut dari pertemuan itu, yakni Maluku mendapatkan kesempatan untuk mengekspor 90.000 ton ikan per tahun untuk kebutuhan Uni Eropa yang memiliki standard grade A.
Menurut dia, peluang kerjasama ini diyakini dapat meningkatkan potensi pendapatan daerah hingga puluhan milyaran rupiah pertahun. Disamping itu juga, sambung dia, Maluku nanti akan dijadikan “feeder hub” tol laut seperti Marseille.
“Marseille merupakan pintu gerbang masuk Perancis dari negara lain untuk melakukan transaksi bisnis dan lainnya. Tentu saja hal ini sesuai dengan visi misi Nawacita dan Poros Maritim Presiden Joko Widodo,” terang seraya mengatakan hal ini menjadi keuntungan juga untuk Indonesia.
Ia menambahkan, ketertarikan para calon buyer dan investor dari Marseille ini, menurut Said tidak lepas dari proses penegakan hukum di Maluku. Ia pun memberikan nilai positif bagi Jaksa Agung HM Prasetyo yang mengijinkan Kepala Kejaksaan Tinggi Maluku, Chuck Suryosumpeno yang ikut serta mempresentasikan proses penegakan hukum di Maluku.
Artikel ini ditulis oleh:
Nebby