Jakarta, Aktual.com – Kepala Basarnas Marsekal Madya FHB Soelistyo menyatakan, Provinsi Maluku Utara (Malut) merupakan daerah yang paling banyak terjadi bencana, mulai dari kecelakaan laut, banjir hingga letusan Gunung Gamalama.
“Sebagai daerah rawan maka Basarnas telah menyediakan kapal SAR KN 237 Pandu Dewanata yang akan membantu operasional Basarnas wilayah Malut dalam melakukan upaya mengantisipasi tingginya korban saat bencana,” kata Soelistyo di Ternate, Jumat (27/1) kemarin.
Penyerahan dan peresmian penggunaan kapal itu dilakukan pada Kamis (26/1), sebagai upaya menanggulangi berbagai bencana, terutama di perairan.
Kapal tersebut dilengkapi dengan alat teknologi untuk pencarian korban baik siang maupun malam hari.
Gubernur Abdul Gani Kasuba mengatakan, kapal operasional KN 237 Pandu Dewanata itu diharapkan dapat menjawab kebutuhan masyarakat terutama untuk mengantisipasi kecelakaan di laut yang cukup sering terjadi di daerah ini.
Gubernur optimistis kehadiran kapal itu akan meningkatkan kinerja Basarnas dalam melakukan tugas dan fungsinya memberikan penyelamatan bagi warga, terutama di perairan.
Kepala SAR Malut, Mustari mengatakan, selama tahun 2016 pihaknya telah menangani berbagai musibah baik di laut maupun di darat.
Selama 2016 terjadi 23 kasus kecelakaan laut, satu bencana alam, 11 kondisi membahayakan jiwa manusia. Jumlah korban 258 orang, 235 di antaranya berhasil diselamatkan, 15 meninggal dunia, delapan hilang.
*Ant
Artikel ini ditulis oleh:
Antara