Samarinda, Aktual.com – Manajemen PT BBE, sebuah perusahaan pertambangan batu bara di Kutai Kertanegara, Kalimantan Timur harus berurusan dengan Polisi.

Penyebabnya, kolam bekas tambang mereka menelan korban. Dua siswa SMK tewas saat sedang berenang di sana. Surat panggilan pun dilayangkan Polres Kutai Kartanegara. “Kemarin (Kamis) kami sudah melayangkan surat,” ujar Kapolres Kutai Kartanegara, Ajun Komisaris Besar Handoko, dihubungi dari Samarinda, Jumat (25/3) malam.

Polisi memberikan tenggat hingga pekan depan untuk melakukan pemeriksaan terhadap perusahaan pemilik lubang bekas tambang batu bara maut tersebut. “Paling lambat pekan depan, pemeriksaan terhadap manajemen perusahaan tambang batu bara itu akan dilakukan,” kata Handoko.

Polisi tambah dia, telah memeriksa sejumlah saksi terkait tewasnya dua pelajar SMK Negeri 2 Samarinda di lubang bekas tambang batu bara tersebut.

“Pemeriksaan saksi-saksi yakni masyarakat sekitar kolam bekas tambang serta keempat rekan korban sudah kami lakukan. Jadi saat ini, kami tinggal melakukan pemeriksaan terhadap kepala tekni tambang PT BBE terkait keamanan dan pengamanan lubang tambang,” tutur Handoko.

Namun, Handoko mengaku belum bisa menyimpulkan, apakah ada pelanggaran terkait tewasnya dua pelajar di lubang bekas tambang batu bara milik PT BBE tersebut. “Kami belum bisa menyimpulkan apakah ada pelanggaran dan yang jelas, pengumpulkan bukti-bukti,” kata Handoko.

Pada Rabu (23/3) sekitar pukul 15.00 Wita, dua pelajar SMK Negeri 2 Samarinda tenggelam di kolam bekas tambang milik PT BBE di Desa Bukit Raya, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.

Kedua pelajar yang tenggelam tersebut yakni, Noval Fajar (16) warga Pangeran Suryanata RT 14 Samarinda dan Diki Aditya Pratama (16) warga Jalan Karang Tunggal, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara, Darmansyah menyatakan, jasad kedua pelajar tersebut berhasil ditemukan pada Rabu malam.

Jasad Naval Fajar kata Darmansyah, ditemukan mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian pada Rabu malam sekitar 23.00 Wita. Sementara, jasad Diki Aditya tambahnya, ditemukan sekitar 5 meter dari lokasi tenggelamnya Naval pada pukul 24.15 Wita. “Kedua pelajar yang dinyatakan tenggelam di kolam bekas tambang itu berhasil ditemukan tidak jauh dari lokasi sudah dalam kondisi meninggal,” kata Darmansyah.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara