Jakarta, Aktual.com — Business Development Manager PT Hewlett-Packard Indonesia Habib Mohamad dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (15/9). Dia akan dimintai keterangan sehubungan dengan kasus dugaan korupsi dalam pengadaan KTP elektronik (E-KTP).
“Dia akan diperiksa sebagai saksi untuk tersangka S (Sugiharto),” kata Pelaksana Harian Kepala Biro Humas KPK Yuyuk Andriati, saat dikonfirmasi.
Pemeriksaan ini merupakan yang ketiga bagi Habib. Sebelumnya, dia juga sudah pernah diperiksa oleh penyidik KPK, tepatnya pada 10 September 2014 dan 10 Juni 2015 lalu. Diduga perusahaan yang dipimpin Habib merupakan salah satu vendor pengadaan hardware penunjang sistem E-KTP.
“Yang pasti, seseorang dipanggil penyidik karena keterangannya dibutuhkan penyidik,” kata Yuyuk.
Habib diduga kuat mengetahui banyak soal pengadaan teknologi informasi dalam proyek senilai Rp 6 triliun, yang dinilai merugikan keuangan negara sebesar Rp 1,12 triliun. Catatan KPK, dalam pelaksanaannya berbagai peralatan yang digunakan tidak sesuai dengan apa yang ditenderkan.
Dalam kasus ini, KPK baru menjerat satu pihak, yakni Direktur Pengelola Informasi Administrasi Kependudukan Ditjen Dukcapil Kemendagri, Sugiharto. Dia sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 22 April 2014 lalu. Di poryek E-KTP itu, Sugiharto bertindak selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK).
Sugiharto dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) subsider Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke-1 juncto Pasal 64 ayat (1) KUHP.
Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) pimpinan KPK, Johan Budi mengungkapkan, saat ini pihaknya masih menunggu penghitungan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuangan.
Mantan juru bicara KPK itu, juga belum mau bicara banyak ihwal konstruksi korupsi dalam proyek E-KTP, termasuk keterlibatan Ketua DPR Setya Novanto, yang disebut-sebut mantan Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin juga ikut berperan.
“Sampai saat ini belum ada rencana ke sana (pemanggilan Setya),” kata Johan, Senin 14 September 2014.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu