Menteri ESDM, Sudirman Said mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (3/2/2016). Raker tersebut membahas dua persoalan pokok utama, yakni ketenagalistrikan dan seleksi atau fit and proper test pimpinan Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas). Hadir dalam rapat, Dirjen Migas IGN Wiratmaja Puja, Dirjen Minerba Bambang Gatot, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Rida Mulyana, Dirjen Ketenagalistrikan Jarman, dan Kepala BPH Migas Andy Noorsaman Someng.

Jakarta, Aktual.com — Indonesia masih menemukan kendala untuk manfaatan keadaan anjloknya harga minyak dunia, keinginan Indonesia membeli minyak untuk dijadikan stok cadangan terganjal oleh minimnya ketersediaan tempat penyimpanan.

Namun menurut Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, salah satu jalan solusinya adalah dengan cara menitip minyak yang telah dibeli kepada pihak penjual.

“Kalau beli sekarang, kalau punya uang, kita tidak punya cukup sarana penyimpanan. Jadi jalan keluarnya waktu kita beli dititipkan di penjual,” tutur Menteri Sudirman di Kantor Ditjen Kelistrikan, Kuningan Jakarta, Senin (28/3).

Mengenai peranan Indonesia di OPEC, Menteri Sudirman menginginkan adanya penguatan harga minyak dunia. Namun begitu, dia juga tidak ingin nantinya penguatan harga minyak dunia menjadi gejolak baru terhadap perekonomian berbagai negara.

“Jadi kalau saya punya keyakinan, tetap perlu ada penguatan harga tapi yang sustainable, yang bagi kalangan produsen cukup menarik, tapi tidak menimbulkan reaksi yang membuat tekanan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, menukiknya harga minyak dunia sudah berlangsung relatif lama, harga pernah terperosok hingga dibawah USD30 per barel.

Dengan memburuknya harga minyak dunia telah menggoncang perekonomian global, dan secara langsung menekan perekonomian negara-negara produsen minyak.

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Eka