Bustami mengaku, Robert Budi Hartono mengirimkan surat ke Pansus BLBI DPD RI. Dalam suratnya, Budi Hartono memberi penjelasan versinya terkait akuisisi BCA. Selain itu, dalam suratnya dia beralasan tidak bisa hadir lantaran sedang mendampingi keluarga yang sedang sakit di Singapura.
“Tetapi bagi saya, surat balasan Budi Hartono ini juga aneh. Kita kan kirim surat undangan, bukan kirim somasi, kenapa pula dia jelaskan melalui surat,” tegasnya.
Berbeda dengan Budi Hartono, Sjamsul Nursalim justru tidak memberikan respon terkait surat undangan Pansus BLBI DPD RI ini.
“Dan Sjamsul Nursalim ini yang benar-benar tidak menghormati kita, sama sekali tidak hadir dan tidak memberi keterangan,” kata Bustami dengan nada kesal.
Bustami menjelaskan dalam suratnya, Budi Hartono beralasan tidak mengetahui terkait BLBI yang diterima oleh BCA karena BLBI terjadi tahun 1998. Sementara, dia baru membeli BCA tahun 2002.
Padahal, menurut data yang dimiliki oleh Pansus BLBI DPD, masalah dari BCA bukan hanya terkait BLBI saja. Namun juga terkait obligasi rekap BLBI yang dipegang BCA sebesar Rp 60 Triliun.
Artikel ini ditulis oleh:
Zaenal Arifin