Sejumlah warga eks-Gafatar meninggalkan permukiman mereka yang dibakar massa saat hendak dievakuasi dari kawasan Monton Panjang, Dusun Pangsuma, Desa Antibar, Mempawah Timur, Kabupaten Mempawah, Kalbar, Selasa (19/1). Permukiman di lahan seluas 43 hektar tersebut dibakar sejumlah oknum masyarakat sebelum 796 warga eks-Gafatar berhasil dievakuasi pemda setempat. ANTARA FOTO/Jessica Helena Wuysang/kye/16

Jakarta, Aktual.com — Kadispen AL Laksamana Pertama TNI Zainuddin mengatakan, pengungsi eks Gafatar dari Mempawah akan dipulangkan ke daerah asal dengan menggunakan tiga Kapal Republik Indonesia.

“Untuk pengungsi eks anggota Gafatar dari Mempawah yang saat ini ditampung di Markas Pembekalan dan Angkuatan Kodam (Bekangdam), akan dipulangkan dengan tiga KRI dari angkatan laut,” kata Zainuddin di Pontianak, Kamis (21/1).

Dia menjelaskan, tiga KRI tersebut antara lain, Teluk Gili Manuk yang dapat memuat 350 penumpang, KRI Teluk Banten yang bisa memuat 590 penumpang, dan KRI Teluk Bone yang bisa memuat 589 penumpang.

“Untuk KRI Gili Manuk saat ini sudah berada di Pontianak dan sampai pagi tadi. Sementara untuk KRI Banten dan Bone akan tiba di Pontianak pada tanggal 23 ini,” ujar dia.

Saat ini, lanjutnya KRI Gili Manuk sudah bersandar di Lantamal XII Pontianak, demikian dengan dua KRI lainnya, nantinya juga akan bersandar di tempat yang sama.

Namun, saat ditanya kapan akan diberangkatkan, dia mengatakan sampai saat ini masih belum mendapatkan informasi mengenai hal itu.

“Kita juga masih menunggu hasil rapat dan koordinasi dari pemda, karena kita hanya menyiapkan angkutannya saja. Saat ini kita sudah mendirikan tenda dan menyiapkan berbagai perbekalan bagi para penumpang,” katanya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat akan menanggung semua kebutuhan hidup para anggota eks Gafatar, yang saat ini ditampung di Markas Pembekalan dan Angkutan Kodam (Bekangdam) Tanjungpura yang terletak di jalan Adi Sucipto, Kecamatan Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya.

“Untuk berbagai kebutuhan masyarakat yang notabene-nya adalah mantan anggota Gafatar akan ditanggung sepenuhnya oleh pemprov Kalbar. Dan saat ini kita sudah menyiapkan 5 ton beras dan berbagai kebutuhan lainnya,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalbar, Junaidi.

Dia mengatakan, pihaknya akan menggunakan dana dari APBD Kalbar tahun 2016 dan bantuan itu akan terus dilakukan sampai proses pemulangan para mantan anggota Gafatar itu kedaerah mereka masing-masing.

Artikel ini ditulis oleh:

Antara
Wisnu