Palembang, Aktual.com – Mantan perenang nasional Richard Sambera mengatakan, manajemen pengelola keuangan diperlukan bagi atlet, karena prestasi yang diraih terbatas, setelah itu mereka tidak bisa berbuat banyak lagi.

“Bahkan saat tidak berprestasi lagi, kadang-kadang keuangan sudah habis,” kata Richard dalam diskusi terbuka untuk bangsa “Kemana Visi Pembinaan Olahraga Kita” di Palembang, Jumat (4/9).

Menurut dia, kondisi demikian perlu dipikirkan bagi atlet, karena mereka tidak ada dana pensiun.

“Jadi kesejahteraan juga dari atlet itu sendiri, terutama dalam pengelolaan keuangan,” katanya.

Selain itu, pendidikan bagi atlet harus dipikirkan, supaya kedepan bila ada kesempatan, maka dapat dimanfaatkan bagi perusahaan dan pemerintahan.

Menurut dia, sekarang ini bonus atlet sudah cukup baik dibandingkan dengan saat dirinya berprestasi dahulu.

“Waktu merebut medali emas PON, saya diberi bonus TV 25 inc dan sekarang puluhan juta rupiah,” kata dia.

Namun, kesemuanya itu harus dibarengi adanya pengetahuan tentang keuangan, sehingga masa depan terjamin.

Sementara mantan pebulutangkis dunia Rexy Mainaki mengatakan, memang kesejahteraan atlet belum begitu maksimal diperhatikan.

“Bahkan kadang-kadang setelah berprestasi tidak diperhatikan lagi,” ujar dia.

Sehubungan itu, perlu dipikirkan bersama terutama pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan atlet.

Mantan pembina atlet nasional A Sucipto mengatakan, perlu adanya stabilitas anggaran dalam memperhatikan kesejahteraan atlet.

Apalagi kadang-kadang atlet cabang olahraga berprestasi susah untuk mengembangkan diri karena kondisi keuangan tidak mendukung, katanya.

Artikel ini ditulis oleh: