Awal masuk Toto ke jajaran direksi Pertamina pun diduga masuk sebagai ‘ganjal’ melalui mekanisme tambal sulam, tidak melalui batch penerimaan normal seperti yang lainnya. Terlihat proses karier Toto tersebut dipaksakan dan di’karbit’ untuk disiapkan sebagai penerus pengamanan kepentingan kroninya Ari Sumarno. Ari mengembangkan strategi dengan menempatkan kader-kader pada posisi strategis sebagai calon direksi Pertamina nantinya kalau ada pergantian. Di samping itu, jabatan VP Operasi ISC rencananya akan diisi oleh Agus Wicaksono yang mempunyai rekam jejak hitam dengan adanya kasus transfer dana ke rekening dari rekanan.

Pada saat ini, staffing karyawan Pertamina yang akan menempati posisi strategis tidak terlepas dari campur tangan dan “persetujuan” Ahmad Bambang (mantan wadirut Pertamina) yang sekarang menjadi stafsus dari Meneg BUMN Rini Soemarno. Jadi, seolah-olah Dirut pertamina saat ini Ari Soemarno, Wadirutnya Ahmad Bambang.

Menanggapi hal tersebut, Adiatma mengungkapkan, penunjukkan Toto tidak ada keterkaitan sama sekali dengan keluarga Soemarno.

“Penunjukkan Toto tidak ada hubungannya dengan Ari Soemarno. Toto Profesional, tekun dan teliti. Kehidupannya sederhana dan tidak neko-neko sama sekali, saya tahu persis karena pernah menjadi bawahannya,” jelas Adiatma.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka