Ribuan massa yang tergabung dalam Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF MUI) melakukan demonstrasi memadati jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta, Jumat (4/11/2016). Ribuan massa ini menuntut penuntasan proses hukum terhadap Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang diduga melakukan penistaan agama menginap di Masjid Istiqlal. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com- Mantan Juru Bicara Wapres Boediono, Yopie Hidayat mengaku turut prihatin dengan keadaan sosial bangsa yang memanas akhir-akhir ini. Diakuinya bahwa kasus dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama atau (Ahok) telah memperkeruh ekonomi nasional.

Yang menjadi fokusnya bahwa, saat ini ekonomi global penuh dengan ketidak pastian dan memiliki potensi resiko yang cukup tinggi terhadap pasar global. Ketidak pastian tersebut memposisikan Indonesia menjadi negara yang rentan akan resiko atas ketidakpastian yang ada.

Sehingga jika dikombinasi dengan gejolak yang ada di Internal, dia khawatir akan semakin memberi pukulan yang berat bagi perekonomian nasional.

“Kondisi di ekonomi global makin tak karuan, kalau internalnya tidak dikendali maka ini sangat berbahaya. Jika posisi keadaan masa dan ketertiban mengalami jebol, itu bahaya,” katanya saat menjadi pembicara dialog Dampak Ekonomi Demo 411 di kawasan Cikini Raya Jakarta Pusat,” Rabu (30/11)

Maka dari itu, dia minta kepada semua pihak untuk membangun suasana yang kondusif di tengah masyarakat. Terutama kepada para rival Ahok di Pilkada DKI Jakarta, agar tidak memanfaatkan (Masa Demo) sebagai kesempatan untuk kepentingan politik.

“Kalau teman-teman masih sehat, jangan di manfaatkan untuk kepentingan politik, karena ini sangat rawan,”tandasnya.[Dadangsah Dapunta]

Artikel ini ditulis oleh:

Dadangsah Dapunta
Andy Abdul Hamid