Jakarta, Aktual.co — Mantan Menteri Keuangan era Presiden Soeharto Fuad Bawazier memprediksikan Pemerintahan baru Joko Widodo akan melanjutkan policy neolib yang akrab dengan kepentingan kapitalis asing-aseng. Hal itu terlihat dari ciri-ciri menumpuk utang negara, melanjutkan impor barang-barang konsumsi, dan semakin melebarkan jurang kaya-miskin. Hingga akhirnya nanti rakyat pendukung fanatik Jokowi akan sadar dan berbalik memusuhi.

“Indikasinya Pemerintahan Jokowi-JK akan tetap melanjutkan policy neolib seperti Megawati dan SBY. Nantinya akan jadi budak kapitalis asing dan aseng,” kata Fuad kepada Aktual.co, Rabu (15/10).

Ia menjelaskan, sejak awal dirinya sudah meyakini hal ini. Di mana Ide Trisakti Bung Karno hanya di jadikan slogan Jokowi untuk mengelabui rakyat. Memberi nama kabinetnya dengan nama Kabinet Trisakti. Meski begitu, belum tentu Jokowi berani, justru Jokowi takut ditegor oleh Trio Wash (IMF, Bank Dunia dan Amerika).  

“Tapi indikasi paling awal adalah siapa yang menduduki pos-pos Menkeu, KESDM, Menlu, Menhan di kabinet Jokowi. Pos-pos tadi saya kira akan diisi ekonom-ekonom neolib dan kader-kader binaan Trio Washington (IMF, Bank Dunia dan Amerika),” ungkapnya.

Lanjutnya, munculnya nama Sri Mulyani sebagai calon Menkeu Kabinet Jokowi adalah salah satu petunjuknya. Masuknya kader-kader Trio Washington ke dalam pemerintahan Jokowi tak lain untuk mengamankan policy Trio Wash. Birokrat-birokrat binaan inilah yang biasa disebut Asong alias pribumi yang jadi antek asing dan aseng. Sedangkan pelaku utama pasarnya tetap saja Asing dan Aseng. Dalam teori atau model ini Jokowi dan elit-elit pendukungnya tak lain adalah Asong.

“Kesimpulan saya, pemerintahan Jokowi akan melanjutkan policy neolib yang akrab dengan kepentingan kapitalis asing-aseng, menumpuk  utang negara, melanjutkan impor barang-barang konsumsi, dan semakin melebarkan jurang kaya-miskin. Dan rakyat pendukung fanatik Jokowi akan sadar dan berbalik memusuhi. Waktu akan membuktikan prediksi saya ini. Silahkan bagi yang berkenan untuk mengingat “ramalan” saya ini. Atau anggap saja sebagai early warning. Semoga saja saya salah. Amin,” tukasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Eka