Panitia Lima. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH As’ad Said Ali mengatakan ideologi transnasional merupakan ancaman bagi Pancasila sejak dulu hingga sekarang.

Pada tahun 1950-an, kata As’ad partai komunis Indonesia (PKI) ingin mengubah sila Ketuhanan Yang Maha Esa dengan kebebasan beragama dan berkeyakinan, yang juga berarti orang bebas pula untuk tidak beragama dan berkeyakinan.

Memasuki era reformasi, ada pihak-pihak yang ingin menjadikan Indonesia sebagai negara sekuler, sementara pihak lain ingin menjadikan Indonesia sebagai negara agama (teokrasi).

“Pancasila itu adalah satu kesatuan antara agama dan budaya. Artinya dengan lima sila yang ada, negara kita bukan negara sekuler atau teokrasi, tapi negara beragama,” katanya.

Mantan wakil kepala Badan Intelijen Negara (BIN) ini menyebut semua ideologi baik, tapi tidak semua ideologi cocok buat bangsa Indonesia yang majemuk.

Artikel ini ditulis oleh:

Andy Abdul Hamid