Jakarta, Aktual.co — Mantan Pemain Persipura Jayapura, Carolino Ivakdalam menilai tim berjuluk “Mutiara Hitam” lebih unggul dari lawannya, Pelita Bandung Raya (PBR), sehingga bisa memenangkan laga semifinal itu dengan skor 2-0.
Hasi itu terjadi pada semifinal pertama Liga Super Indonesia (LSI) di Stadion Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (4/11).
“Selain lebih unggul, Persipura memiliki mental juara, sudah teruji dalam beberapa tahun belakangan ini, dengan berbagai prestasi jika dibandingkan dengan PBR,” kata Ivakdalam ketika dihubungi usai pertandingan.
Carolino Ivakdalam yang bermain untuk Persipura Jayapura mulai dari Ligina pertama hingga ligina ke lima, dan juga merupakan teman dari Asisten Pelatih Chrisleo Yarangga itu mengatakan, dalam laga itu, Boaz TE Salossa terlihat lebih menguasai pertandingan dari pada PBR yang diasuh pelatih asing Dejan Antonic.
“Anak-anak Persipura juga tadi bermain lebih tenang, sabar, bisa mengontrol emosi dan tepat menerjemahkan instruksi pelatih. Sementara PBR lebih mengandalkan serangan balik yang terlihat kurang efektif,” katanya.
Kakak kandung dari pemain anyar Eduard Ivakdalam itu juga meyakini bahwa Persipura dipastikan bisa meraih juara musim ini, jika bermain konsisten dan tidak terbawa emosi lawan.
“Di partai puncak nanti, saya yakin Persipura bisa mengatasi lawannya meski dengan laga yang berat. Karena pemain-pemain Persipura sudah berkumpul lama dan saling tahu karakter satu sama lainnya,” katanya.
Pada laga yang berkesudahan untuk kemenangan Persipura Jayapura atas lawannya PBR, tim asuhan caretaker Mettu Dwaramuri itu berhasil menghempaskan saudara muda Persib Bandung itu dengan skor 2-0.
Selama 2×45 menit, tim kebanggaan warga Kota Jayapura dan Papua itu juga terlihat lebih mendominasi permainan, karena Bambang Pamungkas dan kawan-kawan lebih mengandalkan serangan balik dan memilih berkumpul dibarisan pertahanan belakang.
Persipura nyaris saja memperbesar keunggulan jika saja, pemain pengganti Ferinando Pahabol bisa menjebol gawang PBR ketika mantan pemain Persidafon itu tinggal berhadapan dengan kiper tim lawan.
Bola yang ditendang pemain bertubuh mungil itu hanya menyamping di sisi kiri gawang PBR.
“Jika saja itu gol, sudah pasti Persipura akan unggul lebih jauh. PBR ada peluang tetapi tidak bisa dikonfersi jadi gol,” tutup mantan pelatih Persema Malang LPI itu.
Dua gol kapten Persipura, Boaz TE Salossa dimenit 69 dan 71 akhirnya mengantarkan tim itu menuju final LSI 2014.
Artikel ini ditulis oleh: