Anggota pasukan pro-Rusia menembak dari sebuah tank selama pertempuran dalam konflik Ukraina-Rusia di dekat pabrik baja Azovstal di kota pelabuhan selatan Mariupol, Ukraina, Kamis (5/5/2022). /REUTERS/Alexander Ermochenko/WSJ/sad (REUTERS/ALEXANDER ERMOCHENKO)

Jakarta, aktual.com – Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, yang juga merupakan sekutu dekat Presiden Vladimir Putin, telah mengungkapkan pandangannya tentang potensi terjadinya Perang Dunia III (PD3) dalam sebuah artikel yang dia tulis dan diterbitkan di surat kabar Rusia, Rossiyskaya Gazeta, pada Kamis (3/11).

Dalam tulisannya, Medvedev mengkhawatirkan tindakan Polandia yang baru-baru ini memberikan bantuan kepada Ukraina yang sedang dalam konflik dengan Moskow. Menurutnya, tindakan tersebut dapat memicu konfrontasi langsung antara Polandia, Rusia, dan Belarus.

“Peningkatan militer Polandia dan kehadiran militer Polandia di Ukraina dapat memicu konfrontasi langsung antara Warsawa, Belarusia, dan Rusia,” tulis Medvedev dalam artikel itu dikutip Newsweek.

“Dalam hal ini, kelompok sekutu akan memberikan respons yang tepat untuk mencegah ancaman yang berasal dari ambisi jahat pemerintah Polandia.”

“Tindakan Polandia yang ceroboh, jika didukung secara gegabah oleh sekutu NATO-nya, mungkin mempunyai konsekuensi berbahaya yang luas bagi seluruh dunia dan kemudian Polandia akan berperan sebagai ‘hyena Eropa’ yang memicu PD 3,” lanjutnya.

Pernyataan semacam ini bukanlah hal yang baru bagi Medvedev, yang telah menjadi salah satu figur yang paling vokal dalam mendukung Ukraina. Ia telah secara terbuka menyampaikan pandangannya dalam beberapa kesempatan bahwa Rusia mungkin akan mengambil tindakan militer terhadap anggota NATO karena memberikan bantuan kepada Ukraina.

Pada Desember 2022, bahkan ia menyebut sekutu Ukraina dari dunia Barat sebagai “sasaran militer yang sah.” Baru-baru ini, pada bulan September, Medvedev menyatakan bahwa Rusia siap terlibar dalam konflik langsung dengan negara-negara anggota NATO.

Selain itu, dalam bagian lain dari artikel tersebut, Medvedev menuduh Polandia memiliki motif tersembunyi dalam mendukung Ukraina. Menurutnya, Polandia hanya bertujuan untuk mencapai supremasi penuhnya atas wilayah yang terletak di antara Warsawa dan Moskow.

Medvedev juga memberikan gambaran singkat tentang sejarah hubungan antara Rusia dan Polandia selama beberapa tahun terakhir sebelum kemudian mengkritik “niat jahat” dari para pemimpin di Warsawa serta mengklaim bahwa anggota Uni Eropa secara terbuka menunjukkan “rivalitas yang nyata” terhadap Polandia.

“Sekarang negara-negara terkemuka di Uni Eropa menganggap pemerintah Polandia sebagai orang-orang baru yang jahat dan dengan egois menggunakan semua institusi mereka semata-mata untuk kepentingan mereka sendiri, tanpa memberikan kontribusi apa pun kepada keuangan Eropa,” tambah pejabat Rusia tersebut.

Artikel ini ditulis oleh:

Rizky Zulkarnain