Jakarta, Aktual.com – Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah, Rustriningsih berharap Indonesia mendapat pemimpin yang mampu membawa perubahan.
Untuk itu, ia menggantungkan harapan kepada pasangan capres dan cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurutnya, dukungan terhadap paslon ini untuk kepentingan masyarakat.
“Saat ini perlu ada perubahan kepemimpinan di tingkat nasional,” ungkap Rustriningsih yang merupakan bekas Ketua DPC PDIP Kabumen, Minggu (24/2).
Dia menilai, kondisi Indonesia pada pemerintahan Joko Widodo sekarang masih terjadi ketimpangan ekonomi, sosial masyarakat, dan penegakkan hukum yang lemah.
Sehingga butuh sosok pemimpin yang mampu membawa perubahan negara. “Indonesia membutuhkan figur atau sosok pemimpin yang dapat membenahi masalah ekonomi dan hukum,” ujarnya.
Meski mendukung Prabowo, ia tidak harus masuk dalam struktur resmi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi pada perhelatan Pilpres 2019.
Menurut Rustriningsih, dirinya memang tidak ingin masuk dalam BPN maupun menjadi bagian dari tim kampanye pemenangan Prabowo-Sandi di Jateng.
“Saya telah melakukan komunikasi dan bertemu dengan Prabowo di Jakarta, minta izin bergerak di luar struktur BPN,” tutur mantan bupati Kebumen itu.
Rustri sapaan akrabnya, menyatakan strategi yang digunakan dengan memanfaatkan jaringan perteman serta melakukan silahturahmi kepada tokoh masyarakat di kabupaten/kota.
Selain itu lanjut Rustri, juga melalui kegiatan pengajian dan gerakan ekonomi kerakyatan. “Banyak kader PDIP di daerah, terutama di Kebumen yang ikut bergabung,” bebernya.
Menurut Rustri, prediksi Pilpres 17 April mendatang Prabowo bakal mendapatkan suara dukungan di Jateng mencapai 50% lebih. Perkiraan ini berdasarkan pengamatan masa PDIP di Jateng.
“Sekarang lebih cair dibanding 2014. Saya juga sudah komunikasi dengan Pak Bibit Waluyo (mantan Gubernur Jateng) untuk menggarap wilayah jaringan masing-masing,” katanya.
Lebih lanjut Rustri menyampaikan bahwa dirinya sudah putus hubungan dengan PDIP sejak 2014 silam, sehingga langkahnya mendukung Prabowo tak ada masalah. “Pihak DPP PDIP juga tak pernah menghubungi dan menegur saya,” ucapnya menambahkan.
Artikel ini ditulis oleh: