Direktur & Chief Marketing Officer Manulife Indonesia Novita Rumngangun bersama Chief Agency Officer Manulife Indonesia Jeffrey Kie saat acara peluncuran MiFuture Income Protector (MiFIP), yang dirancang untuk para nasabah yang menginginkan ketenangan jangka panjang dan tidak terpengaruh oleh pergerakan pasar. (Dok Manulife)

Jakarta, aktual.com – Di tengah situasi yang menantang atas wabah COVID-19 yang terjadi secara global, Manulife telah memberikan perlindungan tambahan berupa perlindungan kesehatan langsung tanpa masa tunggu apabila terdiagnosa COVID-19 maupun manfaat tutup usia hingga total keseluruhan pertanggungan mencapai Rp10 miliar.

Membuktikan komitmen kuatnya pada nasabah dan masyarakat luas, Manulife kembali meluncurkan solusi, MiSmart Insurance Solution (MISSION) yang dilengkapi dengan investasi jangka panjang guna memenuhi tujuan finansial sehingga dapat melengkapi kenyamanan hidup di berbagai tahapan kehidupan.

MISSION yang menyasar berbagai kalangan terutama milenial ini, dilengkapi dengan pilihan premi sesuai kebutuhan mulai dari Rp4.000.000/USD400 per tahun. Produk ini juga dilengkapi dengan manfaat loyalitas yang akan dibayarkan sesuai dengan ketentuan polis, yaitu sebesar 50% di Akhir Tahun Polis ke-10 dan 700% di Akhir Tahun Polis ke-25.

Novita Rumngangun, Direktur dan Chief Marketing Officer Manulife Indonesia mengungkapkan, “Kami mengerti setiap orang ingin atau telah memiliki kenyamanan hidup, melalui MISSION, kami bermaksud untuk bisa melengkapi kenyamanan tersebut dengan memastikan tujuan finansial mereka terpenuhi. Terutama untuk kalangan milenial, alangkah baiknya jika mereka sebagai penerus bangsa lebih siap serta lebih percaya diri menghadapi masa depan dan berbagai risiko kehidupan yang hadir kapan saja, dimana saja, pada siapa saja.”

Laporan Indonesia Millenial Report di tahun 2019 mengungkapkan sebanyak 80,2% milenial masih menggunakan tabungan konvensional, sementara itu 6% menggunakan kartu kredit dan hanya 2,9% yang memiliki asuransi jiwa. Pada laporan yang sama juga disebutkan jika sebagian besar atau sebanyak 51,1% milenial menghabiskan pendapatannya untuk kebutuhan bulanan dan hanya 10,7% milenial yang mengalokasikan dana untuk tabungan. Rendahnya kebutuhan untuk memiliki asuransi jiwa di kalangan milenial ini konsisten dengan hasil Manulife Investor Sentiment Index Study XI (MISI XI) yang dikeluarkan tahun 2017. Penelitian yang dilakukan pada masyarakat Indonesia dengan rentang usia di atas 25 tahun tersebut memperlihatkan jika prioritas utama mengenai kebutuhan finansial masyarakat Indonesia masih berupa simpanan dana tabungan untuk Pendidikan sebesar 29% sementara untuk perlindungan jiwa hanya sebesar 1%.

Melihat kecenderungan rendahnya alokasi finansial milenial untuk perlindungan atau asuransi jiwa, Manulife Indonesia berinisiatif meluncurkan MISSION. “Para milenial ini akan mengalami berbagai fase kehidupan yakni sebagai single, mencapai karier, menikah, berkeluarga, sehingga membutuhkan dana ekstra untuk diri dan anak-anak mereka hingga nantinya memasuki masa pensiun. Jika mereka tidak memiliki instrumen proteksi maupun investasi yang tidak mudah tergerus inflasi, mereka akan kesulitan memiliki dana yang mencukupi di masa depan,” ujar Jeffrey Kie, Chief Agency Officer Manulife Indonesia.

MISSION dilengkapi dengan asuransi tambahan berupa solusi 3 in 1 yakni perlindungan jiwa, investasi dan solusi perlindungan kesehatan, yang terdiri dari beragam keunggulan, yaitu:

Perlindungan tambahan untuk kesehatan (MiSHC) yang memberikan:

a. Penggantian biaya medical sesuai tagihan

b. Pilihan manfaat yang lengkap untuk setiap kalangan masyarakat

c. Manfaat Tahunan Tambahan untuk 4 Penyakit Khusus: Kanker, Serangan Jantung, Gagal Ginjal, dan Transplantasi Organ

Terdapat manfaat tambahan lain berupa perlindungan terhadap Manfaat penyakit kritis (MiSCC) dan Manfaat Pembebasan Premi Dasar (MiSWP). (Eko S Hilman)

Artikel ini ditulis oleh:

Tino Oktaviano