Jakarta, Aktual.com — Baru-baru ini Polda Metro Jaya berhasil mengungkap penyelundupan beras impor ilegal asal Vietnam.

Kasus impor ilegal itu terbongkar setelah polisi menggerebek gudang di kawasan Pergudangan Elang, Pantai Indah Kapuk, Penjaringan, Jakarta Utara.

Sesuai informasi, ada sebanyak 345 ton beras tanpa izin itu masuk ke Jakarta. Dari kasus itu sudah ada 5 orang yang diperiksa sebagai tersangka.

Menanggapi hal itu, Anggota Komisi IV DPR RI Firman Soebagyo mengatakan, pihaknya telah meminta pemerintah menindaklanjuti temuan itu dan menindak tegas para pelakunya.

“Kami telah menyampaikan kepada pemerintah, dan pihak kepolisian bisa menggunakan pasal yang ada bahwa ini ada kegiatan yang mengganggu masalah potensi ekonomi di dalam negeri. Sehingga ini bisa dijadikan alat untuk menjerat para pelaku mafia komoditi pangan ini,” ujar Firman dalam keterangannya ke Aktual.com, Minggu  (13/3).

Menurut Firman, salah satu persoalan terkait pangan saat ini adalah karena komoditas tersebut diserahkan ke mekanisme pasar.

“Ya ini kan masalah supply demand. Ketika beras itu diserahkan kepada mekanisme pasar seperti sekarang ini, maka semua tergantung pelaku dagang. Ketika barangnya dikuasai oleh pelaku dagang, kemudian demand nya juga dikuasai oleh mereka. Ini kan hukum ekonomi, ketika kebutuhan pasar meningkat, barang dikendalikan pasti akan terjadi gejolak harga,” tuturnya.

Firman pun sangat menyayangkan harga beras masih relatif tinggi. Padahal, pemerintah telah mengumumkan bahwa pada panen raya beberapa waktu lalu stok pangan nasional mengalami surplus.

“Anehnya, ketika pemerintah mengumumkan bahwa panen raya ini sudah surplus, tapi kenapa harga di pasaran masih tinggi,” tandasnya.

Artikel ini ditulis oleh:

Eka