Denpasar, Aktual.com – Sidang lanjutan pembunuhan Engeline dengan terdakwa Agus Tay Hamba May berlangsung panas. Sebabnya, sidang yang digelar hingga larut malam ini menghadirkan saksi utama Margriet Christina Megawe. Di akhir persidangan, Ketua Majelis Hakim Edward Harris Sinaga meminta saran Margriet agar kasus pembunuhan bocah mungil itu terang benderang.
Bukannya memberi saran, Margriet justru menuding Agus-lah pembunuh anak angkatnya tersebut. “Saya percaya dia yang membunuh anak saya,” kata Margriet di Pengadilan Negeri (PN) Denpasar, Selasa (12/1).
Edward kemudian menanyakan keyakinan Margriet atas pernyataannya tersebut. “Karena dia yang terakhir bertemu sama Engeline. Sampai sekarang dia tidak pernah kembali ke saya, dia meninggal. Saya tidak tahu apa salah saya, sehingga Engeline dibunuh. Anak saya hidup ceria. Sampai sekarang tidak pernah kembali,” tegas Margriet.
Pernyataan itu langsung dikonfrontir Hakim Edward kepada Agus. “Gus, ibu ini menyakini kamu sebagai pembunuh Engeline. Kalau kamu gimana?,” kata Edward menanyakan kepada Agus. Agus balik menuding jika Margriet-lah pelaku utama pembunuhan Engeline. “Silakan kalau dia tidak mau jujur. Itu hak dia. Karena dialah pelaku yang sebenarnya,” tuding balik Agus.
Lalu, Edward menanyakan kepada Agus dengan cara apa Margriet menghabisi nyawa Engeline. “Dengan cara dibanting ke lantai, dan dia yang menyuruh saya ambil tali, boneka, membungkus, menguburkan dan lainnya,” papar Agus.
Edward juga menanyakan hal sama kepada Margriet. Namun, ibu angkat Engeline itu mengaku tak tahu bagaimana Agus menghabisi nyawa anaknya. Yang ia tahu, terakhir Engeline ke luar kamar dan tidak pernah kembali lagi. “Saya tidak tahu bagaimana dia bunuh anak saya, karena saya tidak lihat,” kata Margriet.
Kendati begitu, Edward meyakini jika salah satu antara Agus dan Margriet adalah pelaku pembunuhan Engeline. Sebabnya, kata Edward, pada tanggal 16 Mei 2015 hanya ada Agus dan Margriet di rumah tersebut.
“Makanya jujur. Ini saling tuding. Ibu bilang Agus pembunuhnya. Agus bilang ibu pembunuhnya. Tolong salah satu jujur. Ini kan baku tuding,” tutup Edward.
Artikel ini ditulis oleh: