Jakarta, Aktual.com – Wakil Perdana Menteri Ukraina, Iryna Vereshchuk mengungkapkan bahwa pihaknya tidak akan menyerah dan meletakkan senjata setelah kota pelabuhan Mariupol dikepung dan dibombardir dalam beberapa hari terakhir.
“Tidak ada pertanyaan atau hal yang patut dipertanyakan soal menyerah dan meletakkan senjata,” kata Iryna Vereshchuk, kepada media lokal Pravda, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (20/3).
Sebelumnya, Rusia meminta warga Ukraina di Mariupol untuk menyerah, Minggu (20/3).
“Letakkan senjata Anda,” kata Kolonel Jenderal Mikhail Mizintsev, direktur Pusat Manajemen Pertahanan Nasional Rusia, seperti diberitakan Reuters.
Vereshchuk juga mengecam aksi Moskow yang memaksa warga Mariupol dievakuasi ke wilayah Rusia tanpa persetujuan. Menurutnya, pembukaan koridor kemanusiaan hanyalah manipulasi Rusia belaka.
Hal senada juga diungkapkan oleh Dewan Kota Mariupol menyatakan Moskow telah memaksa warga di kota itu untuk pergi ke Rusia.
“Dalam sepekan terakhir, beberapa ribu warga Mariupol telah dibawa ke daerah Rusia,” demikian pernyataan dari Dewan Kota Mariupol, Sabtu (19/3), seperti dikutip CNN.
Mariupol terus dibombardir Rusia sejak invasi dimulai pada 24 Februari lalu. Banyak warga di kota itu berhadapan dengan kekurangan makanan, air, dan listrik.
Artikel ini ditulis oleh:
Dede Eka Nurdiansyah