Jakarta, Aktual.com — Markas Badan Intelijen Inggris di Irlandia Utara diserang teror bom. Bom yang diletakkan di dalam sebuah mobil van Royal Mail Post itu meledak di kawasan Palace Barracks, County Down pada Jumat (14/8) jelang siang.
Dikutip dari laman Belfast Telegraph, Minggu (16/8), juru bicara Royal Mail Post mengatakan, tidak ada korban dalam insiden itu, namun menyebabkan kebakaran yang merembet ke dua kendaraan lain dan garasi yang berada di dalam komplek tersebut.
“Bersyukur petugas kami tidak sedang berada di mobil saat insiden ledakan itu terjadi,” ujar dia.
Aksi teror ini disinyalir ulah kelompok Republik yang menentang proses perdamaian di Irlandia Utara. Sejumlah politisi Irlandia pun mengecam aksi teror bom ini.
“Ini perkembangan yang sangat mengkhawatirkan dan saya benar-benar mengutuknya,” tegas tokoh kelompok Demokrat, Alex Easton.
“Saya hanya lega tidak ada yang terluka serius atau terbunuh dan saya akan menangkap siapa saja yang memiliki informasi kejadian untuk dibawa ke polisi dan menempatkan mereka yang terlibat di balik jeruji besi, tempat dimana seharusnya mereka berada,” imbuhnya.
Hal senada diungkapkan oleh Menteri Luar Negeri Irlandia, Theresa Villiers. Menurutnya, aksi teror itu adalah upaya pembunuhan terhadap seseorang atau bahkan terhadap tentara yang ada di Palace Barracks.
“Tindakan mereka nekat dan sia-sia. Mereka yang bertanggungjawab mengirimkan bom dalam mobil pos ini menunjukkan ketidakpedulian mereka dan bertindak sembrono terhadap keselamatan para pekerja pos dan mereka yang tengah melakukan pekerjaan mereka. Tidak ada yang diuntungkan dari aksi ini,” ujarnya.
Teror bom ini bukan kali pertama terjadi di Irlandia Utara. Dilaporkan, terjadi peningkatan aktivitas teroris di Irlandia Utara dalam beberapa bulan terakhir. Beberapa waktu lalu, pos polisi di Lurgan diserang bom, lalu serangan bom lainnya juga terjadi pada saat perayaan perdamaian dan rekonsiliasi di pusat kota Belfast, dan ditemukannya sejumlah senjata api dalam penggerebekan di sebuah rumah di kota perbatasan, Dundalk.
Artikel ini ditulis oleh: