Jakarta, 17/2, Kunjungan Redaksi: Ketua DPR Marzuki Alie saat berdiskusi dengan jajaran redaksi dalam kunjungannya ke kantor Harian Seputar Indonesia, Rabu (17/2). Dalam kunjungan tersebut Marzuki berdiskusi seputar kinerja DPR dan permasalahan-permasalahan kenegaraan pada diskusi yang berlangsung hangat tersebut. FOTO SI/ARIE YUDHISTIRA

Jakarta, Aktual.com – Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Marzuki Alie menyampaikan bahwa munculnya prilaku koruptif kader partai disebabkan adanya mahar politik serta pungutan partai.

Menurutnya, gaji anggota dewan tidak akan mampu menutupi biaya operasional di daerah. Sebab, lanjut dia, kontestasi yang sebenarnya itu ada di akar rumput.

“Saya ingin menyampaikan, adanya mahar politik kepada kader, adanya pungutan-pungutan rutin kepada daerah melalui fraksi partai, lalu ke pusat, partai pasti akan melahirkan kader-kader yang koruptor,” kata Marzuki dalam channel Youtubenya, Jakarta, Rabu (24/3).

Ia juga menyayangkan adanya pungutan-pungutan fraksi di level daerah dan harus menyetorkan 2,5 persen ke DPP sesuai dengan PO nomor 01 yang ditanda tangani oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada 25 juli 2019.

Marzuki menilai harusnya DPP yang memberikan energi itu kepada daerah agar memberikan semangat dan meningkatkan motivasi untuk memenangkan partai dalam kontestasi yang akan datang.

“Tetapi, manakala energi ini disedot ke atas dan semakin lama tentu [di daerah] ada usaha lain untuk menutupi. Itulah biang keladi munculnya koruptor-koruptor baru,” ujarnya.

Artikel ini ditulis oleh:

A. Hilmi