Jakarta, Aktual.co — Kepala Badan Pusat Statistik Suryamin mengemukakan, masa panen dan kadar air yang tinggi pada gabah mengakibatkan harga komoditasi itu di beberapa daerah berada di bawah harga pemebelian pemerintah pada Maret.

“Masa panen menghasilkan beras melimpah ruah tetapi permintaannya tetap sehingga harga gabah menjadi di bawah HPP,” katanya  di Kantor BPS Jakarta, Rabu (1/4).

Beberapa daerah seperti Sukabumi, harga gabah kering panen sekitar Rp3.400 per kilogram sedangkan menurut Inpres No.5/2015 tanggal 17 Maret 2015 tentang Kebijakan Gabah/Beras harga gabah kering panen seharusnya Rp3.700 per kilogram. Menurut dia, selain masa panen, kadar air yang tinggi pada gabah juga menyebabkan turunnya kulitas gabah sehingga harganya ikut turun.

Data yang dihimpun Badan Pusat Statistik dari 1.154 transaksi penualan gabah yang diteliti selama Maret, terdapat 11,20 persen kasus harga gabah kering panen di tingkat petani dan 1,73 persen kasus harga gabah kering giling dan gabah kering panen di tingkat penggilingan berada di bawah HPP.

Sementara itu, transaksi penjualan gabah kulalitas rendah berasal dari Provinsi Jawa Timur sebanyak 14.60 persen, Jawa tengah sebanyak 2,58 persen, DI Yogyakarta sebanyak 2,27 persen.

Artikel ini ditulis oleh: