Jakarta, Aktual.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku dihubungi Wakil Presiden Jusuf Kalla, terkait permasalahan pengelolaan sampah di Ibu Kota.
Jusuf Kalla, kata Basuki meminta dia untuk segera menyelesaikan permasalah sampah yang belakangan ini mencuat. “Pak Wapres menghubungi, dia bilang ingin (permasalahan sampah) ini harus diselesaikan,” kata Basuki di kantor Balai Kota, Jumat (7/11).
Dalam saluran telepon tersebut, sambung Basuki, Jusuf Kalla harus mendapatkan solusi. Terutama dengan membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) sendiri atau intermediate treatment facility (ITF).
“Kami harus bikin (ITF) menggunakan konsep lama yang dikembangkan,” kata Basuki.
Basuki mengatakan, pihaknya sudah mempunyai rencana, ITF akan dibangun di empat lokasi, yakni Semanan, Cilincing, Marunda, dan Sunter.
Terlebih, sambung dia, pembangunan ITF sudah direncanakan sejak tahun 2009 lalu, tetapi belum bisa terealisasi. “Untuk bangun (ITF dengan teknologi) incenerator (mesin pembakar sampah) kan butuh waktu.
Dia pun mengaku, atas permasalahan truk sampah yang dilarang membuang sampah di Bantargebang, pihaknya sudah memita bantuan ke Polda Metro Jaya. “Dengan Kapolda (Irjen Pol Tito Karnavian), tadi kami minta pengamanan. Enggak boleh siapa pun menghalangi truk (sampah),” kata Basuki.
Pengadangan truk ditambah dengan pembatasan waktu angkut sampah membuat sampah di Ibu Kota semakin menumpuk. Hal itu juga menyebabkan kemacetan di sekitar TPST Bantargebang.
“(Waktu operasional angkut sampah) dari 24 jam dipaksa hanya 8 jam. Truk sampahnya enggak muat karena akan menyebabkan seluruh jalan ke sana (TPST Bantargebang) macet,” kata Basuki.
Jajaran Pemprov DKI Jakarta sudah bertemu dengan Pemkot Bekasi untuk menyelesaikan masalah ini. Menurut Basuki, Pemkot Bekasi sepakat jika Pemprov DKI mengambil alih pengelolaan TPST Bantargebang. Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, kata dia, juga melihat PT Godang Tua Jaya (pengelola TPST Bantargebang) telah melakukan wanprestasi.
Artikel ini ditulis oleh:
Wisnu