Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan hari ini masih belum terlalu kuat. Terlihat rupiah masih bergerak stagnan.
Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di angka Rp13.320 atau masih flat dari penutupan kemarin yang melemah di level sama, Rp13.320. Meski dalam lima menit pertama, rupiah sempat naik ke posisi Rp13.318.
Analais pasar uang dari PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, tren pelemahan rupiah yang masih terjadi ini juga bagian imbas dari dampak negatif pelemahan pada euro (EUR).
“Karena pelaku pasar mulai melihat adanya kekhawatiran terhadap kondisi politik Yunani seiring penyelesaian masalah utangnya serta kondisi politik di Italia dan Inggris memberikan sentimen negatif bagi EUR,” tegas Reza di Jakarta, Rabu (31/5).
Sementara dari dalam dengan stagnannya posisi rupiah ini karena mulai merespon positif berita dari BI terkait masih akan surplusnya neraca pembayaran, nilai angkanya berpotensi terus menurun.
Menurutnya, dengan silih bergantinya sentimen di pasar pada akhirnya membuat laju USD kembali dapat bergerak naik.
“Berita-berita yang cenderung melemahkan mata uang EUR, yen (JPY), dan yuan (CNY) membuat laju USD berpotensi mengalami kenaikan berbarengan dengan naiknya preferensi risiko pelaku pasar itu,” terang dia.
Untuk itu, kendati rupiah bisa saja rebound, pelaku pasar tetap mewaspadai berbagai sentimen yang dapat menghambat potensi rebound-nya rupiah itu.
“Kami perkirakan level support rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.350. Sedang tingkat resisten rupiah akan berada di rentang Rp13.318,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Eka