Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) kemungkinan masih tak akan berbeda dari sebelumnya, yakni masih berada di zona merah. (ilustrasi/aktual.com)

Jakarta, Aktual.com – Laju nilai tukar rupiah terhadap dollar AS (USD) pada perdagangan, Senin (11/9) pagi ini diperkirakan masih alami apresiasi. Kendati trennya cenderung sangat kuat.

Mengutip Bloomberg, rupiah dibuka di level Rp13.187 atau menguap tipis 2 poin dari penutupan akhir pekan lalu di posisi Rp13.185. Namun sampai 30 menit pertama, rupiah masih terapresiasi ke posisi Rp13.157.

Menurut analis pasar uang Binaartha Sekuritas Reza Priyambada, pergerakan rupiah mampu mengalami kenaikan signifikan di luar perkiraan banyak pihak. Dia memperkirakan sentimen dalam negeri terkait defisit anggaran dirasa cukup kuat. Hal ini harus menjadi catatan penting pemerintah bahwa menjaga defisit anggaran tak sembrono.

“Masih adanya imbas pernyataan Menkeu yang mengatakan defisit anggaran. Dia menyebut hingga Agustus 2017 mencapai 1,65 persn atau senilai Rp224,3 triliun, lebih rendah dari periode sama 2016 mencapai 2,09 persen. Ini turut membantu bertahannya Rupiah di zona hijau,” jelas dia di Jakarta.

Di sisi lain, kata dia, penerimaan pajak hingga akhir Agustus 2017 tercatat Rp780,037 triliun atau setara 53 persen dari total target penerimaan dalam APBN-P 2017. Jika dibandingkan dengan periode sama pada tahun lalu telah menibgkat. Di tahun lalu sebesar Rp711,447 triliun atau 46 persen dari total APBN Perubahan 2016.

Artikel ini ditulis oleh:

Editor: Wisnu