Sentimen negatif terhadap rupiah tak cuma dari AS, dari Asia dengan adanya imbas peluncuran rudal Korea Utara telah menimbulkan kekhawatiran pasar. Karena asumsinya, akan meningkat risiko ketegangan geopolitik.
“Sehingga, imbasnya yen (JPY) dan USD naik, karena pelaku pasar mencari mata uang safe haven. Meskipun kenaikan JPY tidak setinggi USD, tapi sudah menekan rupiah,” kata dia.
Apalagi sentimen dari internal sendiri tak membuat rupiah nyaman. Pasalnya, Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal II-17 akan lebih rendah dari perkiraan sebelumnya.
Juga masih mungkinnya bergeser realisasi pengeluaran pemerintah dan masyarakat ke kuartal III-2017, itu turut direspon negatif dan berimbas pada aksi lepas rupiah.
“Sehingga, denga belum adanya sentimen positif yang dapat menahan pelemahan juga berpengaruh pada pelemahan lanjutan rupiah di perdagangan hari ini,” jelas dia.
Untuk itu, kata Reza, cermati dan waspadai berbagai sentimen yang dapat membuka peluang pelemahan kembali dari rupiah. Dia pun memperkirakan, tingkat support rupiah akan bergerak di kisaran Rp13.390.
“Sementara untuk level resisten rupiah pada hari ini, kami perkirakan di rentang Rp13.372,” pungkas dia.
(Busthomi)
Artikel ini ditulis oleh:
Andy Abdul Hamid