Wakil Ketua Pansus Angket KPK Masinton Pasaribu bersama Wakil Ketua Pansus Pansus Angket KPK Taufiqulhadi membawa 5 koper berkas pansus angket KPK usai konferensi pers di Pressroom, Gedung Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/9). Pansus Hak Angket KPK memamerkan 5 koper berkas berisi dokumen temuan hasil kerja mereka sejak Juni dan akan dilaporkan di rapat paripurna 28 September. Namun sebelum merampungkan tugas, mereka berharap bisa bertemu Presiden Jokowi. AKTUAL/Tino Oktaviano

Jakarta, Aktual.com – Politisi PDI Perjuangan Masinton Pasaribu menyikapi dengan santai adanya hasil-hasil survei terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Ia menilai, hasil survei dapat dilihat tergantung sudut pandang dalam melihatnya.

Jika kemudian ada survei menempatkan petahana Presiden Joko Widodo dalam posisi rawan dari sisi perekonomian, itu bisa saja.

“Bagi kami survei bukan satu-satunya, survei cuma potret. Nah, jadi survei sebagai potret, tergantung anglenya kayak gimana,” kata Masinton dalam sebuah diskusi di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu (21/4).

Kendati demikian, anggota Komisi III DPR ini tidak khawatir, pasalnya dari semua lembaga survei menempatkan elektabilitas Jokowi di posisi teratas. Jokowi juga sudah lebih dari cukup memenuhi syarat presidential threshold.

Sedangkan partai oposisi, lanjut Masinton, hanya gencar mengkampanyekan jargon ganti presiden lewat hastag #2019GantiPresiden.

“Sampai saat ini capres yang memenuhi syarat masih Pak Jokowi, yang lainnya masih copras,” kata Masinton menyindir tokoh-tokoh yang disebut-sebut layak jadi presiden seperti Prabowo, Rizal Ramli, dan Gatot Nurmantyo.

Artikel ini ditulis oleh:

Teuku Wildan