Semarang, Aktual.com — Masjid Agung Kauman Semarang menyediakan halaman dan serambinya, untuk tempat menaruh dagangan pedagang Pasar Yaik yang khawatir api kembali muncul pasca kebaran, Sabtu (27/2) malam.

Pengurus Masjid Kauman langsung mengumumkan melalui pengeras suara, yang mempersilakan pedagang untuk menempatkan barang dagangannya di serambi maupun halaman masjid.

Dengan menggunakan gerobak, peralatan seadanya maupun dipikul sendiri atau bersama-sama, para pedagang terlihat memboyong dagangannya dari dalam pasar menuju Masjid Kauman.

Meski api yang sempat membakar pasar yang masih satu kompleks dengan Pasar Johar itu sudah berhasil dipadamkan, para pedagang tetap berbondong-bondong mengungsikan barang dagangannya.

Banyaknya masyarakat yang menonton membuat sepanjang lorong pasar maupun jalan menjadi padat, sehingga menyulitkan pedagang untuk mengeluarkan barang dagangannya dari dalam pasar.

Salah satu pedagang Pasar Yaik, Busro 63 tahun mengaku khawatir jika api kembali muncul sehingga memutuskan mengeluarkan barang dagangannya dari kiosnya yang berada di Blok O Pasar Yaik.

“Ya, untuk mengantisipasi saja. Saya tadi di rumah, kemudian ditelepon kalau pasar terbakar dan langsung ke sini. Sampai sini, pasar ternyata sudah terbakar,” kata pedagang konveksi itu di lokasi kejadian.

Beruntung kiosnya belum terlalap api, lanjut dia, sehingga dibantu dengan delapan orang, termasuk karyawan dan saudaranya langsung mengungsikan barang dagangannya ke serambi masjid.

Berbeda dengan Satiman, Ketua Pedagang Blok M Pasar Yaik yang mengaku tak sempat menyelamatkan barang dagangannya karena api sudah terlanjur membakar belakang kiosnya sebelum dirinya datang.

“Saya dikabari terus datang ke sini, ternyata belakang kios saya sudah terbakar. Saya tidak berani (menyelamatkan dagangan, red.),” kata pedagang konveksi yang tiga kiosnya sekaligus terbakar itu.

Ditemui di halaman Masjid Kauman, Satiman mengaku pasrah dengan kerugian yang dideritanya akibat kebakaran Pasar Yaik itu yang diperkirakan besarannya mencapai ratusan juta rupiah.

“Kira-kira (kerugian, red.) ratusan juta rupiah. Di belakang (kios, red.) saya itu grosir-grosir jins. Kerugiannya mungkin lebih besar sampai miliaran rupiah,” katanya.

Rencananya, pengurus Masjid Kauman juga mendirikan dapur umum untuk membantu pedagang Pasar Yaik yang menjadi korban kebakaran.

Artikel ini ditulis oleh:

Wisnu